"Selama ini sudah banyak korban aparat polisi dan TNI serta warga sipil dari rangkaian serangan bersenjata kelompok-kelompok separatis," ujar Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, saat dihubungi wartawan, Jumat (22/2).
Menurut Mahfudz, peta aktor dan jaringan kelompok-kelompok separatis bersenjata sebenarnya sudah diketahui jajaran TNI dan Polri serta BIN. Tetapi mereka tidak bisa melakukan upaya penangkalan. Maka, dibutuhkan payung politik dan hukum serta dukungan publik yang positif.
"Dukungan masyarakat dibutuhkan untuk memudahkan tugas Polri yang dibantu TNI," pungkasnya.
Sebanyak 8 anggota TNI tewas akibat penyerangan dan penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua kemarin, Kamis (21/2). Korban yang tewas adalah Pratu Wahyu Bowo di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh lainnya adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.
Tujuh anggota TNI itu ditembak di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Satu korban mengalami luka tembak pada lengan kiri yaitu Lettu Inf Reza di Distrik Tingginambut.
Penyerangan kelompok bersenjata ini dilakukan ketika 10 angggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya sedang menuju ke Bandara Sinak untuk mengambil logistik dan radio kiriman dari Nabire.
[ald]
BERITA TERKAIT: