"Sikap SBY ini makin menegaskan dua hal. Pertama, sikap itu menjadi tambahan bukti lemahnya leadership SBY yang sama sekali tidak mencerminkan pemimpin yang berkarakter strong leader," kata Direktur Citra Komunikasi Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah, kepada
Rakyat Merdeka Online, Minggu (6/1)
Kedua, kata Izul, sikap SBY itu menjadi tambahan bukti yang menguatkan tuduhan miring selama ini bahwa dia disandra koalisi dan tidak sanggup melepaskan sandraan tersebut.
Kenapa SBY tidak mereshuffle kabinet padahal ada menteri yang kinerjanya buruk, ada menteri yang disebut kuat terlibat korupsi Hambalang, atau ada menteri yang berselingkuh? Kata Toto, dalam memasuki sisa waktu kepemimpinanya SBY merasa makin lemah. Pemecatan menteri, baik yang berasal dari parpol maupun non parpol, tentu hanya akan menambah musuh saja.
"Sehingga dia memilih untuk cari aman karena dia sadar jika langkah berani itu (reshuffle) diambil hanya akan menambah musuh saja. Itu juga berarti makin melemahkan SBY. Apalagi ditengah kuatnya potensi memanas di 2013," katanya.
[dem]
BERITA TERKAIT: