"Saya kira pimpinanya adalah Badri. Ini masih turunan Noordin M Top," kata pengamat masalah terorisme, Al Chaidar, kepada wartawan, Sabtu (27/10).
Kesepuluh terduga teroris yang ditangkap tersebut adalah, tiga ditangkap di Jakarta, dua di Bogor, tiga di Solo, dan dua orang di Madiun. Penangkapan mulai dilakukan di Madiun pukul 23.00 kemarin. Penangkapan dilakukan hampir serentak, dalam rentang waktu 24 jam dan terakhir dilakukan di kawasan Palmerah, Jakarta siang tadi.
Terduga teroris yang ditangkap di Bogor adalah Emirat Berlian Nusantara dan Zaenuddin. Sementara untuk di Palmerah diantaranya adalah kakak beradik berinsial Herman S (HS) dan David A (DA).
Menurut Al Chaidar, terduga teroris yang ditangkap ini adalah kelompok induk jaringan Noordin M Top.
"Mereka kelompok lama, sangat terlatih. Tapi pelatihan yang mereka alami cenderung konvensional, tidak lihai bagaimana melakukan pelarian dan bersembunyi," katanya.
Dia yakin kesepuluh terduga teroris ini bisa ditangkap hasil dari pengembangan informasi dari Badri yang terlebih dulu ditangkap dan kini ditahan oleh pihak Kepolisian dan buntut penangkapan Bojong, Depok, dan Solo yang sebelumnya dilakukan Densus 88.
"Ini hasil pengembangan dari info yang sudah diinput oleh polisi," katanya.
Ia menambahkan, mereka yang ditangkap ini punya tujuan satu, yakni bagaimana memperjuangkan tegaknya syariat Islam di Indonesia.
"Selama Indonesia belum jadi negara Syariah, mereka terus berjihad," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: