Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan bahwa serah terima jabatan sebagai proses yang memiliki dua dimensi, yaitu dinamika dan pembinaan.
“Dari sisi dinamika, serah terima jabatan adalah kebutuhan dan keharusan untuk memelihara momentum reformasi dan tingkat kesegaran organisasi dalam mengemban tugas pokok. Sedangkan dari sisi pembinaan, serah terima jabatan merupakan bagian dari pembinaan personel untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja sesuai dengan peran dan fungsi organisasi,” jelas Panglima TNI.
Dia juga menggarisbawahi peran penting fungsi intelijen sebagai mata dan telinga komando. Menurutnya, intelijen yang profesional, mampu memberikan informasi aktual dan akurat sangat krusial untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
“Kita memahami bahwa kemampuan deteksi dan ketajaman analisis terhadap setiap masalah merupakan kunci utama dalam menyelesaikan tugas-tugas intelijen, fungsi intelijen sebagai mata dan telinga komando baik dalam rangka penyelidikan, pengamanan maupun penggalangan di lapangan menjadi acuan dasar bagi pengambil keputusan seorang pemimpin," ungkap Jenderal Agus.
Di akhir amanatnya, Panglima TNI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pejabat lama atas pengabdiannya yang penuh dedikasi dan profesionalitas. Jebolan Akmil 1991 itu juga menyampaikan harapan besar kepada pejabat baru untuk melanjutkan tugas dan amanah dengan bekal pengalaman, dedikasi, dan profesionalitas yang dimiliki.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Kasum TNI, para Pangkogabwilhan, Danseko TNI, Kabais TNI, Dankodiklat TNI, Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI serta Pejabat terkait lainnya.
BERITA TERKAIT: