Berdasarkan informasi yang diperoleh
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/6), latihan bersama yang melibatkan 220 prajurit TNI AL ini menitikberatkan pada materi keamanan maritim (
Maritime Security) dan kemampuan peperangan laut (
Naval Warfare Capability), meliputi latihan peran jaga perang untuk melewati daerah rawan, peran peperangan anti udara, peran peperangan anti permukaan,
drill prosedur penembakan dan prosedur missfire meriam 76 mm serta latihan VBSS dari tim Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Komandan KRI FKO-368 Letkol Laut (P) Lustia Budi selaku Dansatgas Latma Malindo jaya 27AB/24 memerintahkan Prajurit KRI FKO-368 dan KRI SPR-628 untuk melaksanakan paparan kesiapan, drill dan juga briefing tentang informasi daerah pelayaran yang akan dilalui, serta pre-planned responses terhadap ancaman yang kemungkinan bisa terjadi terutama saat kapal melintas di perairan rawan Kepulauan Laut Sulu.
“Melalui perencanaan dan latihan ini, diharapkan Satgas Latma Malindo jaya 27AB/24 dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan lancar dan aman” jelas Letkol Laut (P) Lustia Budi Komandan KRI FKO-368.
Latma Malindo Jaya merupakan latihan yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali antara TNI AL dengan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM). Pada tahun ini, latihan digelar dengan nama Latma Malindo Jaya 27AB/24 diselenggarakan di Kota Kinabalu Naval Base (KKNB), Armada Timur TLDM pada tanggal 23 sampai dengan 30 Juni 2024.
Selain KRI FKO-368, KRI SPR-628 dan Kopaska, TNI AL juga mengerahkan satu helikopter Panther HD-1311, Tim Penyelam dan Kesehatan. Sementara itu, dari pihak TLDM akan mengerahkan alutsista dua kapal perang, yakni KD Selangor dan KD Sundang serta pesawat helikopter HOM AW 139 dan Tim Paskal.
Latihan ini selaras dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam bidang pengembangan SDM TNI Angkatan Laut yang unggul dan profesional, serta untuk meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi berbagai ancaman dan penugasan.
BERITA TERKAIT: