Rilis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, menyebutkan, normalisasi dilakukan setelah ada laporan masyarakat di perbatasan Skouw kepada Posko Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS, bahwa mereka kesulitan air bersih untuk kebutuhan hidup.
Tim TNI-AD Manunggal Air Kodam XVII/CEN, Kolonel Cpl Reki Feriyanto, bersama Wadansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS, Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa, Kapolsub Sektor Skouw, Babinsa Koramil Muara Tami, aparatur PLBN Skouw, dan masyarakat perbatasan langsung meninjau bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung.
Ternyata bendungan air tertimbun lumpur, batu dan pasir yang longsor, serta pepohonan yang tumbang. Air tidak dapat mengalir secara normal dan menyumbat bak penampungan air. Selain itu juga ditemukan banyak pipa rusak, patah dan putus.
Pangkostrad dan Pangdam XVII/CEN merespon positif laporan hasil peninjauan itu, dengan memberi solusi segera memperbaiki bendungan air yang sangat dibutuhkan masyarakat perbatasan Skouw-Wutung.
Langkah diawali dengan membersihkan bendungan air selama 3 (tiga) hari, menggunakan excavator, dilanjutkan pemasangan double pipa HDPE sepanjang 160 meter untuk mengganti pipa-pipa yang telah rusak.
"Terimakasih Pangkostrad, Pangdam XVII/CEN dan Satgas Pamtas Yonif 132/BS, yang telah memberi perhatian kepada masyarakat perbatasan Skouw. Sekarang air kembali lancar," ujar Ondoafi (tokoh adat) Stenley.
Perbaikan bendungan dilaksanakan 6 (enam) hari, diakhiri dengan acara adat di lokasi bendungan air yang dilanjutkan seremonial di Posko Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS, dengan mengundang seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw, Papua.
Selain didistribusikan untuk masyarakat, air bersih juga dapat dinikmati para pelintas batas kedua negara, pedagang di pasar perbatasan, serta turis mancanegara dan domestik.
"Air merupakan kebutuhan mendasar bagi makhluk hidup. Terpenuhinya kebutuhan air pasti meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami hadir untuk memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya masyarakat Papua. TNI-AD selalu di hati rakyat," ungkap sang Jenderal Air, Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
BERITA TERKAIT: