Hal tersebut diumumkan langsung oleh Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyusul serangan KKB hingga menewaskan 1 prajurit, 4 orang luka tembak, serta empat orang dengan status belum terkonfirmasi.
"Dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, ya kita ubah operasinya menjadi operasi siaga tempur," kata Laksamana Yudo saat konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Selasa (18/4).
Status operasi di Nduga, Papua ini sama dengan yang diterapkan di Natuna. Bedanya, Papua berstatus siaga tempur darat, sedangkan Natuna siaga tempur laut.
"Kita tingkatkan menjadi siaga tempur sehingga naluri tempurnya (prajurit) terbangun untuk itu," lanjut Laksamana Yudo.
Di sisi lain, Panglima menegaskan operasi teritorial dan penegakan hukum tetap dilakukan TNI-Polri dalam menjaga keamanan di Papua.
"Selama ini kita masih teritorial, komunikasi sosial tetap kita lakukan, tapi ketika hadapi seperti ini (ancaman serius dari KKB) lakukan siaga tempur," tutupnya.
BERITA TERKAIT: