Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Marsma TNI Asep Chaerudin dalam Rakornas Persiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019 di Hotel El Royal, Jakarta, Kamis (22/11).
"Kemungkinan besar itu ancaman itu Indonesia itu sebetulnya potensi mengancam dan diancam itu besar sekali. Kenapa, 143 juta penduduk Indonesia itu sebagai pengguna dari internet. Oleh karena itu, kemungkinan ancaman itu besar," ungkapnya.
Menurut Asep, ancaman bisa datang dari dalam maupun luar. Sementara jenis ancaman yang dominan di Indonesia diantaranya seperti Trojan, Ddos, Malware dan lainnya. Selain itu bisa juga dengan berita bohong. Dia juga menyampaikan bahwa ancaman secara keseluruhan adalah untuk kepentingan politik.
"Setiap saat potensi ancaman itu ada, setiap saat potensi gangguan ada, dan kita sudah mengantisipasi itu semuanya. Oleh karena itu, kita bekerja sama dengan seluruh komunitas dengan seluruh sektor pemerintah, baik dengan sektor akademisi, komunitas," tuturnya.
"Karena cyber ini kekuatannya ada di dalam kolaborasi. Ada di dalam kesatuan, ada di dalam soliditas, ada di antara para pelaku itu sendiri," demikian Asep.
[wah]
BERITA TERKAIT: