Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ryamizard: Pengembangan Teknologi Militer Bukan Untuk Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 07 November 2018, 23:32 WIB
Ryamizard: Pengembangan Teknologi Militer Bukan Untuk Perang
Ryamizard Ryacudu/Net
rmol news logo Dalam prinsip luar negeri bebas aktif sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945, Indonesia merupakan negara yang cinta damai.

Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di sela-sela pameran Indo Defence 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11).

"Indonesia ini kan cinta damai, tidak mau perang. Nah itu yang harus dijaga, kedamaian. Sekarang musuh kita kalau negara itu tidak ada," ungkap Ryamizard.

Sehingga pengembangan teknologi militer dan industri pertahanan dalam negeri Indonesia, lanjut dia, bukan diperuntukkan untuk perang melainkan untuk menghadapi ancaman nyata yang tengah terjadi saat ini.

"Ancaman yang nyata itu kesatu, teroris. Kedua, bencana alam. Bencana alam kan banyak makan korban jadi kita perlu alutsista yang bisa menolong itu," ungkapnya.

Lantaran itu, menurut Ryamizard, Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi militer yang mutakhir agar ancaman-ancaman tersebut bisa diminimalisir dan diantisipasi.

"Jadi begini ya, semua teknologi baru itu kita ikuti. Kalau kita tidak ikuti nanti ketinggalan. Bukan untuk perang tapi untuk menjaga perdamaian," pungkasnya. [lov]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA