"Saya bantah. Enggak mungkin radikal itu, masjid kan tempat ibadah. Enggak masuk logika,†kata Syafruddin saat meninjau arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/6).
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, meminta Kementerian Agama untuk memperhatikan 40 masjid radikal atau masjid yang terpapar pengaruh radikalisme. Puluhan masjid itu tersebar di beberapa wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Informasi tentang 40 masjid di Jakarta terpapar radikalisme juga sempat dibenarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga mengungkapkan, 40 masjid di Jakarta yang terpapar radikalisme kerap mengundang para penceramah yang mengumbar kebencian dan memecah belah umat beragama.
Sandiaga juga memastikan bahwa 40 masjid itu telah dicatat Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta sebagai masjid yang terpapar radikalisme.
[ald]
BERITA TERKAIT: