Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rektor Paramadina: Tidak Boleh Ada Pandangan Segregasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 09 Juni 2018, 11:16 WIB
Rektor Paramadina: Tidak Boleh Ada Pandangan Segregasi
Foto:RMOL
rmol news logo . Masyarakat Indonesia masih toleran sehingga tidak perlu ada list kampus yang ter-suspect radikalisme.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Paramadina  Prof. Firmanzah Ph.D saat jadi pembicara diskusi perspektif Indonesia tema "Gerakan Radikal di Kampus?" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6).

"Saya ingin mengambil pandangan yang lebih luas, di AS banyak penembakan, tapi AS tidak mengeluarkan daftar  kampus yang beresiko. Saya masih sangat percaya masyarakat Indonesia masyarakat yang toleran, harmoni dan terbuka," ungkapnya.

Firmanzah menuturkan, sebaiknya sesama anak bangsa menghentikan adanya pandangan segregasi alias pemisahan golongan.

"Jadi kita hentikan pola segregasi yang ada di masyarakat. Karena kita menanami tidak sesuai jati diri kita," tuturnya.

Terakhir, dijelaskan Firmanzah, di usia muda merupakan masa dimana mahasiswa menimba ilmu dan ada rasa ingin sensional, sehingga mudah terpengaruh jika ada informasi yang radikal. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA