Namun, keterlibatan TNI dalam operasi pemberantasan terorisme tetap harus bersinergi dengan Polri maupun aparat intelijen.
Hal itu dikatakan tokoh muda Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, kepada wartawan di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (21/5).
"UU telah menyebutkan bahwa TNI memiliki peran dan fungsi untuk bisa melakukan operasi militer, khususnya menghentikan dan mencegah aksi teror. Tentunya dalam pelaksanaannya diperlukan sinergi," kata mantan perwira menengah TNI AD itu.
Ia tegaskan bahwa TNI memiliki kapasitas dan terlatih untuk setiap saat menghadapi skenario-skenario terburuk, seperti dalam pembebasan sandera dan penjinakan bahan-bahan peledak.
Selanjutnya, putra dari Presiden RI ke-6 itu berharap seluruh kekuatan keamanan di Indonesia semakin mampu dan solid dalam mencegah aksi terorisme.
"Adanya kejadian yang luar biasa bukan hanya menimbulkan rasa takut di tengah-tengah kita, tetapi juga berdampak langsung atau tidak langsung terhadap stabilitas politik dan ekonomi," lanjutnya.
Eskalasi aksi teror menjadi perhatian besar masyarakat yang majemuk. Karena itu, ia mengharapkan tindakan mempertahankan negara yang berdaulat dan menjunjung hukum agar Indonesia semakin damai.
[ald]
BERITA TERKAIT: