Menurut tetangga pelaku, Akhmad Wirdiyan (16), yang berada di lokasi saat penangkapan, Densus 88 datang menggunakan kijang Innova hitam. Sempat terdengar suara tembakan peringatan sekali.
"Mobil itu parkir di depan kontrakannya, keluar sekitar empat polisi berpakaian bebas,†tuturnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, di lokasi, Rabu (16/5).
Menurut Wirdiyan, polisi meminta seluruh warga yang ada di lokasi diminta untuk menjauh dari rumah terduga teroris.
"Mobil gede (kendaraan taktis Densus 88) datang,†ujarnya.
Wirdiyan sempat merekam aksi Densus 88 menggerebek kontrakan terduga pelaku teror itu, namun salah seorang petugas berpakaian preman meminta semua dokumentasi penangkapan tersebut dihapus.
"Tadi ada juga orang, memory card-nya dipatahin langsung,†akunya.
Sementara Midah (37) pemilik warung yang tinggal persis di depan kontrakan terduga pelaku teror mengaku sempat bercengkrama sebelum Densus 88 melakukan operasi penangkapan.
"Emang orangnya jarang keluar, paling sama si om (panggilan midah kepada satu terduga teroris) doang,†jelasnya.
Menurutnya terduga teroris yang bernama Muhammad Choir dan Ghofar serta seorang wanita yang belum diketahui identitasnya ini membuka usaha vermak celana. Sejauh yang diketahuinya, usaha vermak celana itu termasuk sepi pelanggan.
"Paling cuma orang-orangnya (kelompok) aja. Saya sih jarang lihat orang menjahit di dia,†tandasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: