Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aparat Keamanan Harus Ungkap Motif Dan Aktor Intelektual Aksi Teror

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 15 Mei 2018, 08:17 WIB
Aparat Keamanan Harus Ungkap Motif Dan Aktor Intelektual Aksi Teror
rmol news logo . Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (PP Iluni UI) berharap aparat keamanan dapat mengungkap motif dari aksi teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Iluni UI juga meminta Polri, TNI, BIN dan penegak hukum serta intansi pemerintah lainnnya untuk saling bekerjasama dan bahu membahu mengungkap kasus ini.

"Kami berharap semua intansi keamanan dan penegak hukum dapat bekerjasama mengungkap kasus teror bom ini. Bukan hanya mengungkap pelaku lapangan tapi juga aktor intelektual atau dalang atas berbagai aksi yang meresahkan masyarakat ini. Selain itu juga kita  harus dapat mengetahui motif dari aksi teror ini," kata Sekjen Iluni UI,  Andre Rahadianujar, Selasa (15/5).

Menurut Andre tidak tertutup kemungkinan aksi-aksi ini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang didalangi oleh pihak luar yang tidak ingin rakyat Indonesia yang beragam agama dan suku bangsa hidup rukun dan damai. Mereka melakukan atau mendalangi beragam aksi teror untuk mengganggu keharmonisan kehidupan rakyat Indonesia. Mereka ingin merusak kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Saya yakin aksi ini tidak dilakukan kelompok suatu agama, melainkan kelompok lain yang tidak ada kaitannya dengan agama apapun di Indonesia untuk mengadu domba umat beragama satu dengan umat beragama lainnya di Indonesia. Karena itu, kita umat beragama di Indonesia, harus tetap hidup saling berdampingan, saling menolong dan saling melindungi dari berbagai aksi dan bahaya teror kelompok lain. Bukan sebaliknya," pinta Andre Rahadian.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Iluni UI, Arief Budhy Hardono. Ia mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri tersebut.

Menurut Arief, aksi teror tersebut selain berlawanan dengan prinsip kemanusiaan dan hati nurani, juga berlawanan dengan ajaran agama manapun di dunia ini.

"Aksi teror bom ini adalah tindakan kejahatan kemanusiaan dan pidana luar biasa. Karena itu, janganlah aksi teror ini dikaitkan dengan ajaran dan keyakinan agama apapun. Karena tidak ada ajaran agama apapun yang mendukung apalagi menyuruh aksi-aksi bom bunuh diri yang mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah," kata Arief.

Karena itu, meski teror ini terjadi dan merusak rumah ibadah, ini bukan dilakukan oleh suatu kelompok agama apapun. Tindakan ini justru ingin merusak dan mengadu domba antara pemeluk agama yang satu dengan agama yang lain.

"Untuk itu, kita sebagai umat beragama, agama apapun, harus saling bergandengan tangan melindungi satu sama lain dan bersama-sama aparat keamanan dan penegak hukum melawan aksi-aksi teror," tegas Arief. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA