Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketahanan Nasional Kuat, NKRI Pasti Terjaga Dengan Baik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 11 April 2018, 09:54 WIB
Ketahanan Nasional Kuat, NKRI Pasti Terjaga Dengan Baik
Suhardi Alius/Humas BNPT
rmol news logo Indonesia dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika terus ‘digoyang’ berbagai ancaman yang bertujuan meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun dengan ketahanan nasional yang kuat, berbagai ancaman itu sejak merdeka sampai era milenial sekarang berhasil dihancurkan.

"Makanya ketahanan nasional itu harus terus dipupuk dan diperkuat. Tidak hanya kepada generasi muda, tapi semua generasi bangsa. Apalagi tantangan globalisasi sangat luar biasa dengan adanya kemajuan teknologi informasi. Semua harus bergerak dan berbuat untuk keutuhan NKRI," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum kepada peserta Program Pendidikan Angkatan Reguler (PPRA) 57 2018 di Ruang NKRI Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).

Apalagi bagi para peserta PPRA Lemhanas, menurut Suhardi, wajib memahami resosansi kebangsaan. Pasalnya, tugas Lemhanas itu ada dua membuat resilience atau pertahanan nasional di semua aspek kehidupan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang luar biasa agar NKRI terjaga dengan baik.

Kedua, lanjut mantan Kapolda Jabar ini, masalah radikalisme dan terorisme harus dipaparkan secara detil karena mereka adalah para calon pimpinan di negara ini baik dari TNI, Polri, birokrasi, LSM, dan berbagai perkumpulan dari semua stakeholder di Indonesia. Diharapkan nantinya mereka bisa getok tular kepada yang keluarga, teman, saudara, dan lingkungannya.

"Kita mempunyai tanggung jawab moral untuk menjaga bangsa ini dengan mengimplementasikan pengetahuan ini. Kita ingin sesuatu yang membumi, tidak hanya tataran wacana sehingga pengetahuan ini bisa dipahami masyarakat dengan baik," tutur Suhardi.

Suhardi melihat di era sekarang, tantangan bangsa Indonesia ditentukan oleh sumber daya manusia yaitu seluruh bangsa Indonesia. Artinya, Indonesia bukan hanya milik generasi sekarang saja, tapi juga milik anak cucu nanti.

"Mereka nanti yang berkuasa dan pengambil keputusan. Karena itu, mereka harus kita beri wawasan kebangsaan yang baik. Jangan lupa mereka ini hanya titipan untuk menyambungkan ke generasi selanjutnya," pesannya.

Suhardi juga menyampaikan bahwa generasi sekarang teridentifikasi lebih cenderung melakukan pendekatan fungsional yaitu ketika dinilai bermanfaat buat mereka akan diambil. Kalau itu dibiarkan, maka ketahanan nasional bangsa ini akan melemah.

"Karena itu, sebagai bangsa besar, mereka juga harus dibekali dengan pendekatan historical atau sejarah," tegasnya.[wid] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA