Panglima Hadi mengatakan, tidak ada embargo. Sedangkan Menhan akan mengusahaÂkan agar Amerika dapat menÂcabut embargo yang dilakuÂkan kepada Kopassus TNI Angkatan Darat.
"Enggak ada embargo Amerika yang dilakukan keÂpada Kopassus TNI Angkatan Darat kita," kata Hadi usai menutup Rapat Pimpinan di Mabes TNI, Cilangkap, keÂmarin.
Hadi mengatakan, dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, dibahas dibuÂkakannya akses latihan miÂliter bersama antar pasukan khusus Indonesia dan Amerika. "Agar bisa latihan bersama Kopassus," ujar dia.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamirzard Ryacudu sebelumnya bertemu dengan James Mattis untuk membahas embargo yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Kopassus. Menhan meminta Mattis untuk menÂcabut sanksi itu.
Ryamizard mengatakan, salah satu sanksi yang diberikan ialah tidak diperkenankannya para anggota Kopassus untuk memasuki wilayah Amerika, serta melakukan latihan bersama. Karena itu, dia melakuÂkan pendekatan secara perÂsuasif kepada Menhan Mattis untuk mencabut embargo itu. "Mattis akan usahakan cabut itu," ujarnya.
Menurut Ryamizard, Mattis merupakan tokoh yang cuÂkup didengar dalam kabinet Presiden AS Donald Trump. Maka melalui Mattis, dia berÂharap embargo tersebut segera dicabut. "Mudah-mudahan didengar benar ya (oleh Trump)," kata dia.
Embargo atau restriksi miÂliter Amerika Serikat atas Indonesia terjadi dalam konÂteks masa lalu. Amerika Serikat menganggap aparat TNI telah melakukan penyimpangan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), di antaranya berkaitan dengan kasus pembantaian di Santa Cruz, Dili, pada 1991.
Embargo dilakukan hanya pada persenjataan yang memÂbunuh. Pada saat itu, Amerika meminta akuntabilitas pemerintah dalam masalah Timor Timur dan kasus Timika yang menyebabkan salah satu warganya tewas. Amerika pun menghentikan pengiriman senjata dan bantuan militer ke Indonesia. ***
BERITA TERKAIT: