Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menhan Ajak Mahasiswa Amalkan Ajaran Soekarno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 29 Agustus 2017, 00:49 WIB
Menhan Ajak Mahasiswa Amalkan Ajaran Soekarno
Ryamizard Ryacudu/Net
rmol news logo Presiden pertama Soekarno mempunyai kedekatan istimewa dengan Muhammadiyah. Bahkan, Bapak Proklamator ini tercatat menjadi kader terbaik Muhammadiyah sejak masa perang kemerdekaan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat memberikan kuliah umum Bela Negara kepada ratusan mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (28/8).

"Bung Karno misalnya, adalah tokoh yang lahir dari keluarga besar Muhammadiyah. Begitu pula Jenderal Sudirman, pahlawan gerilya ini adalah pendiri Hisbul Wathan sebagai cikal bakal Berdirinya Pramuka Indonesia yang merupakan organisasi Pelopor Bela Negara Indonesia," Ryamizard dalam pidatonya.

Ia pun meminta agar para mahasiswa mengamalkan pemikiran Bung Karno dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah melalui semangat dan Kesadaran Bela Negara. Serta penanaman nilai-nilai luhur ideologi Pancasila.

"Dalam sebuah Pidatonya, Bung Karno pernah mengatakan, kalau dada Soekarno ini dibelah, maka di dalamnya yang ada adalah hati Islam. Tetapi Bung Karno sadar, bahwa Republik Indonesia dibangun untuk semua. Republik Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Berbagai macam suku bangsa, ini punya ikrar pada 28 Oktober tahun 1908 untuk menyatakan diri sebagai satu bangsa, yang bertanah air satu," tegasnya.

Karena itu, ia menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Apalagi, Ryamizard mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan ancaman militer. Ancaman yang dihadapi adalah ancaman non militer yang setiap saat bisa terjadi dan bisa menghancurkan bangsa.

Antara lain, meningkatnya peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, paham radikal dan terorisme, perang cyber dan ancaman lainnya.

Semua ancaman nyata itu, kata Ryamizard, disinyalir telah memasuki dunia kampus di Indonesia dengan membidik kaum intelektual. Termasuk para mahasiswa baru. Sehingga, dapat menghancurkan nilai luhur founding father dan ideologi bangsa. Pada akhirnya, akan bermuara pada kehancuran Persatuan dan Kesatuan Nasional bangsa Indonesia.

"Muara akhir dari konsep kesadaran bela negara ini pada prinsipnya adalah untuk dapat membangun karakter anak bangsa Indonesia. Yang disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsanya. Melaksanakan perintah Tuhan sesuai agamanya masing-masing, kerja sama dan kepemimpinan didalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara," pungkasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA