Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo seperti dikutip dari akun Facebook-nya (Rabu, 21/6).
"Kemarin, dalam acara buka puasa bersama di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, saya menyebutkan salah satu contohnya, yakni paham terorisme dan radikalisme," ungkapnya.
Penyebaran paham terorisme dan perongrong ideologi negara tersebut, katanya menambahkan, harus dihentikan sejak dini. Jangan sampai mereka memakan korban lagi. "Jangan sampai jatuh korban lagi," tegas Presiden.
TNI, sebagaimana amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman, adalah hak milik nasional yang selalu utuh dan tidak berubah, yaitu tidak berubah dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam merawat Pancasila serta menguatkan persatuan dalam kebinekaan.
"Untuk itu saya harap TNI terus menumbuhkembangkan mental bela negara, mental persatuan kita, mental kesatuan bangsa kita," demikian Presiden.
[zul]
BERITA TERKAIT: