Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kinerja Polisi Di Mata NU, Muhammadiyah Dan TMP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 01 Mei 2017, 15:32 WIB
Kinerja Polisi Di Mata NU, Muhammadiyah Dan TMP
rmol news logo . Kinerja Kepolisian di bawah pimpinan Jendral Tito Karnavian dinilai baik. Seiring  berjalannya waktu kinerja kepolisian Indonesia mulai terlihat. Misalnya upaya deradikalisasi dan penanganan pihak-pihak yang melakukan kegiatan yang berlawanan dengan hukum di Indonesia.

"Tantangan yang harus terus ditingkatkan oleh kepolisian Indonesia adalah untuk memproteksi secara dini agar anak-anak bangsa yang tidak mengerti dan tak faham terkait ujaran kebencian tidak terinfeksi. Baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media sosial," kata Ketua PB Nahdlatul Ulama, KH Marsudi Suhud, saat dihubungi beberapa saat lalu (Senin, 1/5).

Terkait kasus makar, KH Marsudi Suhud menilai langkah Polri tidak ada yang salah. Sebab pasti Polri sudah memiliki ukuran tersendiri untuk menentukan apakah orang-orang yang ditangkap melakukan upaya makar kepada pemerintahan yang sah

"Pasti kepolisian bekerja sesuai UU. Tinggal mereka yang dituduh melakukan perbuatan untuk melakukan pembelaan di pengadilan. Tunggu saja nanti hasilnya di pengadilan," ungkapnya.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof A Syafiq Mughni, mengatakan bahwa apapun yang dilakukan polisi sebagai suatu kebijakan adalah penegakan hukum di Indonesia harus berjalan adil. Bila ini dijalankan maka citra polisi akan semakin baik.

"Hukum jangan pandang bulu," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait, menilai bahwa Tito merupakan jenderal polisi yang memiliki integritas serta mengedepankan hukum dalam melaksanakan kebijakannya. Hal ini tak mengherankan sebab Tito dipilih Presiden Joko Widodo berdasarkan prestasi.

Sebelum menjadi Kapolri, Tito pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelumnya juga, Tito Karnavian diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya, dan menjadi Angkatan AKABRI 1987 pertama yang telah mampu menembus pangkat jenderal bintang empat.

"Dalam kurun 2004-2014, pangkat Tito mengalami tiga kali kenaikan, yakni berpangkat kombes pada 2005, brigjen pada 2010, dan irjen pada 2012," jelas Maruarar.

Di masa Tito, sambung Maruarar, citra polisi terus meningkat sebagaimana terekam dalam sejumlah survei. Berdasarkan hasil survei Kompas misalnya, tingkat kepercayaan terhadap Polri sebesar 71,7 persen.

"Menurut saya, ini juga prestasi yang harus diapresiasi," demikian Maruarar. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA