Hal tersebut dilakukan sebagai langkah evaluasi paskapilkada serentak sekaligus antisipasi rencana aksi yang akan berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa besok (21/2) atau "Aksi 212".
"Benar. Telekonferensi ini diikuti oleh para Kapolda dan jajarannya," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar kepada wartawan, sebelum vicon, Senin pagi.
Polri sendiri tidak melarang aksi yang bertajuk 212 jilid II itu. Selama, aksi berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Untuk itu, kata Boy, polisi siap mengamankan aksi damai 212 tersebut. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak personel yang akan dikerahkan dalam aksi yang dilakukan ormas Islam itu.
"Tujuannya untuk menjaga situasi yang ada saat ini tetap kondusif. Baik di Jakarta mau pun di daerah-daerah," paparnya mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Seperti diketahui, Aksi 212 tersebut akan menyampaikan sejumlah aspirasi. Antara lain, mengawal sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mereka juga menuntut penonaktifan Ahok sebagai gubernur, stop kriminalisasi ulama, stop penangkapan mahasiswa, dan penjarakan penista agama.
[rus]
BERITA TERKAIT: