Walikota Dungu Resmikan Jembatan Yang Direnovasi Satgas Kizi TNI

Jembatan yang dibuat oleh Belgia sejak 1956 ini baru saja direnovasi oleh prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Konga XX-M/Monusco.

Dipimpin oleh Perwira Konstruksi Satgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco Kapten Czi Harry Gunawan, pengerjaan renovasi jembatan ini dimulai sejak 20 September 2016.

Seperti dikutip dari rilis Puspen TNI hari ini (Selasa, 29/11), jembatan Napusi yang awalnya hanya selebar 2,5 meter dilebarkan dengan konstruksi beton bertulang menjadi enam meter, ditambah dengan pengaman kiri dan kanan jembatan yang sebelumnya tidak ada.

Dengan kondisi jembatan yang lebih lebar, kendaraan menjadi lebih leluasa untuk melewati Sungai Napusi.
 
Jembatan Napusi menjadi prioritas utama Quick Impact Project Monusco, karena jalur yang dihubungkan jembatan tersebut merupakan jalur logistik utama ke bandara yang sering dilewati kendaraan-kendaraan bermuatan besar yang keluar dan masuk kota Dungu. Target pengerjaan renovasi jembatan Napusi harus diselesaikan dalam waktu dua bulan, namun sudah rampung dikerjakan dalam waktu 40 hari.
 
Sebagai perwakilan Dansatgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco Letkol Czi Sriyanto M.I.R, M.A, Psc(j) yang sedang melaksanakan perjalanan dinas ke Kinsasha, Mayor Czi Triwibowo bersama dengan Staf dan Tim Konstruksi Jembatan mempersiapkan dan mengakomodir acara peresmian jembatan.
 
Sebagai penghormatan kepada Local Administrator, jembatan Napusi yang telah direnovasi Satgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco ini diresmikan oleh Chief Administrator atau Walikota Dungu Mr. Cristoph pada beberapa waktu lalu. 

Pejabat Monusco dan pejabat pemerintah di Dungu hadir dalam peresmian jembatan ini, diantaranya adalah Acting Head of Office Monusco in Dungu Mr. Leonidas, Community Representative / Kepala Suku Bamokadi Dungu Mr. Gbiahidi, Dungu Police Commander, Morocco Battalion Commander, Chief Civil Affair, MSC Dungu, Acting HoO Dungu dan Chief Security Dungu.
 
Acara peresmian jembatan dihadiri oleh sekitar 100 orang, yang sebagian besar merupakan masyarakat lokal Dungu. Dengan diperbesarnya jembatan ini, mereka yang berkendaraan tidak ragu lagi untuk menyeberang dan melintasi jembatan Napusi.[wid]