Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI: Mungkin Pak TB Hasanuddin Hanya Melihat Judul Berita

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 05 Oktober 2016, 08:49 WIB
Panglima TNI: Mungkin Pak TB Hasanuddin Hanya Melihat Judul Berita
Foto: Puspen TNI
RMOL.  Bung Karno menyampaikan suatu saat nanti negara lain akan iri dengan kekayaan sumber daya alam Indonesia. Secara kebetulan pada saat presiden yang sekarang ini dilantik juga menyampaikan bahwa kaya akan sumber daya alam bisa menjadi petaka.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi TNI, bertempat di Kantor Panglima TNI, Jl. Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).

Panglima TNI menjelaskan bahwa, kekhawatiran itu didasari oleh eskalasi konflik global dan regional  beserta pola yang dianutnya, sehingga perlu diwaspadai agar tidak menjadi sebuah potensi ancaman terhadap negara Indonesia.

"Iran, Libya, Suriah mengalami perselisihan antar agama dan teroris, perselisihan dalam negeri mereka menjadikan negara lain masuk dan mengacaukan negaranya. Kita lihat Suriah, negara kaya akan sumber minyak, kondisi seperti ini yang saya jelaskan sehingga saya juga khawatir," ujar Gatot.

Ia pun mengulas bagaimana potensi dan upaya-upaya pelemahan terhadap bangsa Indonesia yang terus mengalir melalui narkoba dan aksi terorisme.

"Dua persen masyarakat kita terkena narkoba, China dulu mempunyai kekuatan bersenjata kuat sekali, tetapi dengan perang candu mereka kalah. Banyak warga negara Indonesia berada di Suriah, bahkan anak-anak didoktrin melalui dalil yang menyesatkan, selanjutnya mereka kembali ke negara Indonesia untuk melakukan kegiatan teror, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa melemahkan bangsa Indonesia," tutur Panglima TNI.
    
Menurut Gatot, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin perlu menyimak secara utuh dan positif tentang sudut pandangnya ini sehingga menghasilkan kesimpulan yang objektif dan bernilai guna.

"Bahasa media mempengaruhi orang, begitu melihat majalah maka tertarik ingin membaca, mungkin beliau hanya melihat judulnya saja," ujar Gatot lebih lanjut menanggapi kritik TB Hasanuddin.

TB menilai pernyataan Panglima TNI terkait ketidakmampuan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam memetakan permasalahan keamanan dan merumuskan antisipasi adanya kemungkinan ancaman dari pihak luar telah meresahkan publik. Menurut dia, kekhawatiran Panglima TNI tentang keamanan dan keselamatan Indonesia yang diekspos ke publik sungguh aneh.

Gatot kembali mengingatkan tentang arti persatuan, baik kepada seluruh rakyat Indonesia maupun lembaga negara dalam konteks meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

"Saya pikir, apa yang saya sampaikan ini wajar, saya minta BIN lebih melihat ini dan menyampaikan kepada publik agar publik waspada. Ini saya lakukan agar masyarakat benar-benar sadar terhadap bahaya ancaman dan waspada," ucap Panglima TNI.

Terkait latihan militer yang dilakukan TNI dengan angkatan bersenjata negara lain, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa latihan tersebut telah diprogramkan melalui pembicaraan kedua negara dan perjanjian antara menteri pertahanan.

"Jadi latihan ini sudah diprogramkan, tahun depan ada latihan dua dan tiga tahun sekali dengan Amerika juga India, jadi jangan dikonotasikan karena proses genting, itu memang program yang sudah terencana," katanya.

Panglima TNI juga menerangkan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia untuk Laut Cina Selatan dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif serta menciptakan stabilitas keamanan bersama.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA