Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ratusan Warga Pulau Liran Berobat Di Dalam KRI Soeharso

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 13 Februari 2016, 15:17 WIB
Ratusan Warga Pulau Liran Berobat Di Dalam KRI Soeharso
foto :puspen penum tni
rmol news logo Sebanyak 348 warga di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, mendapat pelayanan pengobatan di atas KRI dr. Soeharso-990, kemarin. 

Pengobatan dilaksanakan di dalam KRI dr. Soeharso yang dikomandoi Letkol (P) Ashari Alamsyah itu dikarenakan situasi medan kurang baik, sehingga masyarakat dievakuasi dengan menggunakan perahu.
 
Misi Kemanusiaan dalam Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh TNI di Pulau-Pulau Terluar Indonesia, seperti Pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan Liran, sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu, usai melakukan kunjungan ke beberapa Pulau Terluar di wilayah Indonesia bagian Timur.
 
Para anggota Tim Kesehatan TNI sudah dapat menerima pasien yang berobat sebanyak 348 orang dari 1.000 jumlah penduduk, terdiri dari : 146 orang Poli Umum, 12 orang Poli Gigi, 20 orang THT, 9 orang Bedah Minor, 17 orang Bedah Umum, 30 orang Poli Mata, 27 orang Poli Penyakit Dalam, 14 orang Poli Spesialis Syaraf, 57 orang Poli Spesialis Anak, 1 (satu) orang Poli Spesialis Jantung dan 15 orang Poli Kulit / Kelamin.
 
Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS selaku Komandan Satgas Bantuan Sosial (Dansatgas Bansos) pada saat pelayanan pengobatan di Pulau Liran menyatakan bahwa TNI siap melaksanakan segala situasi yang ada dengan perencanaan yang demikian singkat.

"Dengan kesiapan yang terdadak ternyata kita mampu membuktikan, bagaimana sulit medannya dan bagaimana motivasi serta semangat jiwa juang dan solidaritas dari Prajurit TNI," katanya.

dr. Ben merinci Satgas Bansos TNI telah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di enam Pulau Terluar Indonesia yaitu, Pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan terakhir di Pulau Liran.

"Enam hari Satgas Bansos TNI melaksanakan kegiatan. Satu hari satu Pulau, biasanya kalau operasi seperti ini tiga hari. Satu hari mendarat, satu hari dilakukan pelayanan, dengan penuh tekad langsung melaksanakan pelayanan, kemudian kembali ke kapal," ujar Dansatgas Bansos TNI.
 
dr. Ben juga menuturkan, kendala yang dihadapi selama bertugas adalah medan dan cuaca dengan kondisi keterbatasan saluran internet yang tidak dapat akses.

"Namun demikian, seberat apapun kendala ini bisa dilewati walaupun gelombang sampai dua meter tetap ditempuh dengan baik," ucapnya.

Sempat ada kekhawatiran kehabisan obat-obatan, tapi berkat bekerja sama dengan Menteri Kesehatan, hal ini dapat teratasi.

"Situasi saat ini obat cukup, asumsi hanya 1.500 pasien ternyata di bawah 1.000, sisa obat dikembalikan ke Puskemas setempat," terangnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA