Pelepasan prajurit Satgas Pamtas RI-PNG tersebut dilakukan oleh Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ratusan prajurit tersebut menggunakan dua kapal KRI Teluk Ratai dan KRI Cendrawasih yang merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sebelum diberangkatkan, dilakukan upacara keberangkatan yang dipimpin oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi.
Pada kesempatan tersebut, Mayjen TNI Jaswandi menyampaikan, pengiriman pasukan ke perbatasan RI-PNG sudah rutin dilakukan. Ini merupakan program dari pusat bagi para prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
"Mereka akan bertugas disana selama sembilan bulan ke depan, untuk melaksanakan tugas perbatasan antara wilayah Indonesia dan Papua. Di tempat tugas mereka antara lain menjaga lintas batas antara dua negara Indonesia dan PNG, selain itu kita juga menjaga dari berbagai kemungkinan lainnya misalnya jika ada ilegal logging serta bertanggung jawab untuk keamanan masyarakat," tegas Pangdam mengutip dari rilis Penerangan Kostrad.
Di sisi lain, untuk mengantisipasi penyakit endemi malaria di Papua, para prajurit telah dibekali untuk hidup sehat, baik dari segi makanan, kegiatannya sehari-hari dan membina fisik, dan obat-obatannya sehingga mereka bisa melaksanakan tugasnya. Selain itu, para prajurit juga dibekali dengan budaya masyarakat setempat.
Mereka yang diberangkatkan ini menggantikan pasukan yang bertugas sebelumnya yakni Yonif 323/Raider dan Yonif 400/Raider yang telah bertugas selama sembilan bulan.
[wid]
BERITA TERKAIT: