"Target akan mengurangi sebanyak mungkin peredaran narkoba," tegas Irjen Pol Drs. Ronny usai serah terima trofi Manusia Bintang 2015 oleh Pimpinan Perusahaan
Kantor Berita Politik RMOL, Dar Edi Yoga didampingi Redaktur at Large
Kantor Berita Politik RMOL, Firman Tendry di Markas Polda Bali, Denpasar, hari ini (Rabu, 20/5).
Ronny menjelaskan, peredaran narkoba di wilayah Bali sebetulnya paling dominan lewat laut. Dari Gili Trawangan dan Gilimanuk, misalnya, para wisatawan bisa menyeberang masuk wilayah Bali lewat Pelabuhan Padang Bai atau Pelabuhan Benoa. Narkoba itu bisa saja dimasukkan dalam peti kemas yang diangkut kapal. Sebab itulah, perlu alat atau anjing pelacak anti narkoba di Pelabuhan Benoa.
"Karena anjing peka orang," terang penerima trofi Manusia Bintang 2015 untuk kategori
Inspiration Award ini.
Sementara di Bandara Internasional Ngurah Rai, pihak Bea Cukai sudah melengkapi alat canggih untuk deteksi narkoba, namun jumlahnya masih terbatas.
"Bea Cukai bandara perlu menambah alat-alat canggih," ungkapnya.
Langkah lain yang juga ditempuh Polda Bali untuk memerangi peredaran narkoba dengan melibatkan petugas keamanan desa adat atau disebut pecalang.
"Kerja sama Polri dengan pecalang sangat bagus," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: