Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mayjen Fuad: Ada Pihak Tak Suka Perkembangan Senjata TNI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Minggu, 14 Desember 2014, 20:13 WIB
RMOL. TNI saat ini memiliki peluncur roket jarak jauh. Multiple launch rocket system (MLRS) dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat ini mampu meluncurkan roket dengan jarak yang sangat jauh. Alutsista yang ditempatkan di pusat pendidikan artileri medan (Armed) TNI AD ini mampu menghancurkan area hingga dua hektar.

"Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil. Hanya dalam 16 detik, roket lancur diluncurkan alat ini," jelas Kapuspen TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, (Minggu, 14/12).

Fuad menyatakan alutsista ini akan mampu memaksimalkan kekuatan TNI. Karena peluncur roket dan sejumlah persenjataan yang dimiliki sekarang sudah mampu memenuhi minimal essential force (MEF). "Pada 2014 ini saja sudah 50 persen MEF terpenuhi. 2019 nanti MEF harus terpenuhi 100 persen," jelasnya.

Spesifikasi MLRS aan semakin membuat TNI tangguh dan disegani banyak pihak. Sayangnya, ada saja pihak yang tidak menyukai perkembangan ini. Pihak tersebut, menurut Fuad, bermanuver dengan membuat propaganda untuk membuat citra negatif terkait pertahanan Indonesia.

Faktanya, ketika TNI memiliki peluncur roket jarak jauh, ada yang menuding pengadaan persenjataan ini bermasalah. Saya rasa ini adalah pihak yang tidak suka dengan semakin kuatnya kami,” kesalnya.

Dia menyatakan internal TNI selalu waspada dan sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pengadaan MLRS ini sudah dilakukan dengan baik dan transparan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA