"Saya perintahkan tidak ada prajurit yang membawa amunisi tajam, saya hanya menginstruksikan amunisi hampa dan karet. Dan saya tegaskan bila ditemukan ada penggunaan peluru tajam, maka itu bukanlah tindakan TNI," ujar Moeldoko ketika inspeksi kesiapan pasukan pengamanan Pilpres 2014 di Markas Kostrad Gambir, Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Markas Kopassus Cijantung dan Markas Marinir Cilandak, Jakarta (Rabu, 16/7).
Moeldoko menegaskan prajurit tidak perlu ragu bertindak sepanjang mengikuti perintah TNI yang netral, tegas dan profesional. Sepanjang itu dilakukan, Panglima TNI akan bertanggung jawab.
"Untuk itu saya meminta agar memelihara kesiapan. Saya yakin TNI selalu menentukan dalam mengawal bangsa, ingat itu," ujar dia.
Dikatakan bahwa seluruh prajurit agar tidak ragu dalam melakukan tugasnya untuk membantu pengamanan Pilpres, karena sebagai prajurit patriot sejati kepentingan negara di atas segala-galanya.
"Melindungi dan mengayomi di atas segala-galanya. Untuk itu, saya minta kesiapsiagaannya dalam posisi diri," paparnya.
Moeldoko menekankan bagi prajurit mengorbankan diri adalah biasa untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk itu berikan segalanya kepada negara. Dalam kondisi saat ini maka semua situasi harus teranalisa dengan baik sehingga pengamanan tidak berlangsung secara mendadak.
"Saya mengimbau seluruh personel TNI mengikuti perkembangan Pilpres dengan sebaik-baiknya,"pungkas Moeldoko.
Turut hadir dalam rangkaian inspeksi antara lain para Asisten Panglima TNI, Kabais TNI dan Kapuspen TNI.
[dem]
BERITA TERKAIT: