Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Panglima TNI: PPRC Harus Pegang Prinsip Cepat dalam Manuver

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 14 Maret 2014, 09:45 WIB
Panglima TNI: PPRC Harus Pegang Prinsip Cepat dalam Manuver
Panglima TNI
rmol news logo . Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, tuntutan dan tantangan yang tinggi pada akhir-akhir ini, bagi pertahanan menunjukkan kecenderungan yang akan terus meningkat dan berlanjut.

Demikian disampaikan Moeldoko saat memimpin upacara pengalihan Komando dan Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI dari Divisi Infanteri-1/Kostrad kepada Divisi-2/Kostrad, Taxy Way Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jatim, Kamis (13/3).

Upacara Alih Kodal diikuti oleh jajaran Kostrad, Marinir, Air Crew dan Pasukan Khas Angkatan Udara serta digelar alutsista yang dimiliki tiga angkatan. Alih Kodal dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun sekali, dari wilayah barat ke wilayah timur atau sebaliknya, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman tugas PPRC TNI secara luas dan komprehensif.

"Bagi TNI, apapun resiko dan situasinya harus terus menjaga kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan untuk merespon pilihan-pilihan dari berbagai skenario, baik yang bersifat nasional, regional maupun global," kata Moeldoko.

Dalam kaitan tersebut, lanjut mantan Kasad ini, alih Kodal PPRC TNI, dilaksanakan dalam lintas waktu reguler yang telah ditetapkapkan. Dan dalam mengemban tugasnya, PPRC TNI harus memegang prinsip cepat dalam manuver, tepat menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai sasaran serta singkat dalam deploitasi kekuatan.

Untuk itu, kata Moeldoko, ketajaman analisis terhadap kecenderungan perkembangan lingkungan, merupakan kata kunci dalam memenuhi prinsip-prinsip tersebut. Ketajaman analisis tersebut merupakan hal yang esensial terhadap trend simetrik dan asimetrik, serta merupakan esensi dalam menetapkan fokus tugas, dihadapkan kepada sifat dasar operasi, kekhasan geopolitik, dan geostrategi Indonesia, serta anggaran pertahanan maupun kepentingan nasional.

Moeldoko juga menegaskan bahwa, keterkaitan sifat dasar operasi, peningkatan kapasitas dan kapabilitas satuan dan personel harus diarahkan dalam rangka membangun sinergitas dan interoperabilitas unsur kemitraan yang menjadi bagian dari PPRC TNI.

"Pemahaman ini penting bagi unsur pimpinan PPRC TNI, karena wilayah operasi PPRC TNI meliputi tiga dimensi darat, laut dan udara di kepulauan nusantara," kata Panglima TNI.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Moeldoko menekankan kepada Panglima Divisi Infanteri-2/Kostrad untuk melaksanakan tugas dan mengikuti perkembangan yang terjadi sebagai dasar dalam menyusun strategi, guna menghadapi setiap skenario yang mungkin terjadi.

"Kepada Panglima Divisi Infanteri-1/ Kostrad, agar dapat menggunakan waktu jeda untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas satuan dan personel, dihadapkan kepada kecenderungan perkembangan lingkungan strategis," tandasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA