Dikutip
Carnewschina, Kamis 16 Januari 2025, BYD mulai masuk pasar Jepang pada 2023. Namun, hanya dalam tempo sekitar satu tahun, BYD sudah bisa menyalip Toyota di negeri asalnya. Namun capaian itu berlaku dalam hal penjualan mobil listrik.
BYD memasuki pasar domestik Toyota dengan crossover Atto 3 dan hatchback Dolphin. Atto 3 adalah nama internasional untuk Yuan Plus. Menyusul kemudian sedan BYD Seal EV. Pada tahun ini, produsen mobil yang berbasis di Shenzhen, China, itu dikabarkan akan meluncurkan mobil keempatnya di Jepang, BYD Sealion 07 EV.
Harga yang ditawarkan BYD memang lebih kompetitif. Sebut saja BYD Dolphin yang dijual 2,99 juta Yen atau sekitar Rp300 juta.
Bandingkan dengan Toyota bZ4X yang dijual mulai dari 5,5 juta Yen (Rp570 jutaan) di Jepang.
Menurut data Asosiasi Dealer Mobil Jepang (Japan Automobile Dealers Association), sepanjang 2024, sebanyak 59.736 kendaraan listrik dijual di Jepang. Angka ini turun 33 persen dari tahun sebelumnya. Atau turun pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
Nah, dari total penjualan tersebut, BYD berhasil menjual 2.223 unit, naik 54 persen dari tahun sebelumnya. Toyota yang justru mengalami penurunan 30 persen, atau hanya bisa menjual 2.038 unit.
Sejauh ini, Nissan masih menjadi pemimpin pasar di Jepang. Mampu menguasai sekitar 50 persen pasar mobil listrik. Meskipun, penjualan Nissan Leaf pada 2024 turun 44 persen menjadi 30.749 unit, angka terendah sejak 2021.
Secara global, BYD memang tengah menikmati lonjakan penjualan. Tahun lalu, BYD mencatatkan penjualan 4,25 juta unit mobil penumpang di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia, berdasarkan data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MPV listrik BYD M6 menjadi mobil paling laris di Indonesia sepanjang 2024. Padahal, distribusi BYD M6 baru dimulai pada Juli 2024.
Sepanjang 2024, BYD menjual M6 sebanyak 6.124 unit. Ini merupakan catatan penjualan mobil listrik tertinggi di Indonesia tahun lalu.
BERITA TERKAIT: