Berdasarkan laporan dari lembaga riset Rho motion, penjualan mobil listrik melonjak di China yang merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia. Sementara industri kendaraan listrik (EV) Eropa mengalami penurunan.
"Sebanyak 11 juta unit terjual di China pada 2024, meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya," kata Rho motion dalam laporannya.
Sementara itu, di Eropa, penjualan anjlok tiga persen menjadi tiga juta unit. Hal tersebut menghentikan tren pertumbuhan selama empat tahun beruntun.
Sektor EV Eropa diketahui terus tertekan karena penjualan di Jerman turun tajam setelah Berlin mencabut insentif. Namun, kebijakan batasan emisi yang lebih ketat dapat membantu penjualan mobil listrik di Benua Biru itu pada 2025.
"Insentif memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan," kata Manajer Data Rho Motion Charles Lester.
Di sisi lain, penjualan kendaraan listrik ikut meningkat di Amerika Serikat dan Kanada, naik sembilan persen menjadi 1,8 juta unit.
Meski demikian, Rho Motion mengatakan bahwa rencana Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menghentikan insentif mobil listrik diprediksi akan berdampak pada penjualan EV di Negeri Paman Sam tersebut tahun ini.
BERITA TERKAIT: