Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mulai Diproduksi di RI Tahun Depan, Maxus Serius Jadi Pesaing Lexus dan Toyota Alphard

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 27 November 2024, 06:20 WIB
Mulai Diproduksi di RI Tahun Depan, Maxus Serius Jadi Pesaing Lexus dan Toyota Alphard
Maxus berencana merakit langsung Mifa 7 dan Mifa 9 di Indonesia pertengahan tahun depan/RMOL
rmol news logo Maxus menunjukkan keseriusannya untuk memasuki pasar premium di Indonesia. Dua produk unggulan, Mifa 7 dan Mifa 9, menjadi kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) listrik yang akan maju merebut market kelas atas.

Bentuk keseriusan Maxus adalah akan mulai merakit atau Completely Knock Down (CKD) mulai 2025. Hal ini membuat para pemain MPV premium wajib waspada, karena Maxus menjanjikan banyak kemewahan dan kenyamanan berkendara.

"Saat ini kami membawa secara CBU, namun pada Maret 2025 kami akan memulai CKD di Purwakarta," kata Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan, di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, ICE BSD, Tangerang, Banten, belum lama ini.

Sementara itu, Overseas Regional Manager SAIC Maxus Automotive Co Ltd, Zhang Wei menambahkan, pihaknya tidak main-main untuk bisa masuk pasar Indonesia.

"Saat ini kami bisa katakan kami hadir di Indonesia secara CBU, dan saat nanti saya hadir di Jakarta kembali, kita akan mengumumkan produk CKD pertama di Indonesia," ucap Zhang Wei.

Dia menambahkan para teknisi dari Indonesia akan mendapatkan transfer ilmu dan teknologi dari SAIC, untuk bisa melahirkan kendaraan terbaik kelas premium di Indonesia.

"Saat ini kami tengah melatih pekerja Indonesia di pabrik kami di Nanjing China. Dan kami juga akan membawa tenaga ahli kami untuk bisa bekerja di Indonesia, kami bersama partner kami (Indomobil Group) untuk terus mendorong produksi di Indonesia," paparnya.

"Kami tahu pemerintah indonesia tengah mengembangkan market dengan cara CKD, kami menghormati itu dan itu sejalan dengan strategi kami," sambung Wei.

Tak cuku hanya CKD, Wei menyebut SAIC juga berencana untuk menggunakan baterai lokal atau buatan Indonesia ke depannya.

"Langkah pertama, kami meriset apa saja yang dibutuhkan untuk melokalkan produk sesuai dengan rencana pemerintah mencapai 40 persen, dan kami percaya sangat penting untuk melokalkan baterai mulai 2027," jelasnya. 

"Jadi kami melakukan secara perlahan untuk mencari lokal partner untuk suplai baterai, agar produk kami tetap kompetitif dan meningkatkan market Indonesia. Selain itu karena kami termasuk dalam bagian SAIC Group, kami bisa berbagi dengan yang lainnya untuk bisa melokalkan produksi kami," demikian Zhang Wei. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA