Usai penandatanganan Nota Kesepahaman, CEO dan pimpinan GM Mary Barra menekankan kekuatan yang saling melengkapi dari kedua perusahaan. Ia juga melihat keduanya memiliki potensi untuk membuka tingkat inovasi dan efisiensi yang baru.
"GM dan Hyundai memiliki kekuatan yang saling melengkapi dan tim yang berbakat," kata Barra, seperti dikutip dari
Arena EV, Jumat (13/9).
"Sasaran kami adalah untuk membuka skala dan kreativitas kedua perusahaan guna menghadirkan kendaraan yang lebih kompetitif kepada pelanggan dengan lebih cepat dan lebih efisien," ujarnya.
Pimpinan eksekutif Hyundai Motor Group, Euisun Chung, menyoroti bahwa penggabungan teknologi dua perusahaan ini akan membuka peluang untuk meningkatkan daya saing dan mendorong efisiensi biaya, serta menarik perhatian pelanggan.
Baik GM maupun Hyundai telah secara independen menapaki jalan mereka sendiri di pasar kendaraan listrik, tetapi kemitraan baru keduanya dipastikan dapat memperkuat upaya mereka dan membentuk kembali industri secara mendalam.
Bagi GM, kemitraan ini merupakan peluang untuk memanfaatkan keahlian dan inovasi Hyundai di bidang kendaraan listrik, khususnya dalam hal mobil listrik yang terjangkau dan efisien.
Di sisi lain, Hyundai dapat memperoleh akses ke kemampuan manufaktur GM yang luas dan jangkauan global, yang memungkinkannya untuk meningkatkan produksi dan memperluas jejaknya di pasar-pasar utama.
BERITA TERKAIT: