Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kehadiran investasi pabrik baterai mobil listrik di Tanah Air diyakini dapat membuat ongkos produksi lebih terjangkau. Bahkan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) akan meningkat dan minat investor bisa semakin tinggi.
"Kalau sudah diproduksi dalam negeri, saya kira akan ada penurunan 20-30 persen dari harga mobil EV itu semua," kata Agus, dikutip Senin (1/4).
Secara komponen, harga baterai mobil listrik cukup mahal karena berkisar 40-50 persen dari total harga mobil listrik yang dijual. Dengan demikian, dengan memproduksi baterai dalam negeri, secara langsung dapat memangkas harga jual mobil ramah lingkungan tersebut.
Lebih lanjut, Menperin mengatakan selain dapat memotong harga jual dari mobil listrik, dengan memproduksi baterai produksi dalam negeri juga turut meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Hal tersebut, menurutnya, dapat menaikkan minat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia.
"Kalau baterainya sudah kita produksi, industri dalam negerinya sudah memproduksi baterai, nanti yang pertama nilai TKDN kita akan semakin tinggi, Insya Allah nanti akan justru menarik investasi-investasi," paparnya.
Perusahaan mobil asal Prancis yakni Renault dan perusahaan mobil asal Vietnam yakni VinFast siap melakukan investasi di Indonesia. Kemudian Hyundai juga akan menanamkan modalnya untuk pabrik baterai EV.
BERITA TERKAIT: