Le Thi Thu Thuy, ketua VinFast, mengatakan di sela-sela acara elektronik konsumen CES pada Selasa (9/1), bahwa pabrik di North Carolina yang sekarang sedang dibangun sudah cukup untuk untuk memenuhi pasar AS. Mereka tidak berencana untuk membangun pabrik lain.
Pernyataan tersebut datang setelah VinFast mengumumkan rencana investasi 2 miliar dolar AS untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai di India.
Hal ini menyusul rencana yang diumumkan pada bulan Oktober untuk membangun pabrik perakitan di India dan Indonesia dengan biaya masing-masing sekitar 200 juta dolar AS.
“India dan Indonesia adalah pasar yang sangat besar, sehingga mereka membutuhkan manufaktur dalam negeri,” kata Thuy kepada Nikkei Asia, menjelaskan mengapa perusahaan tersebut mempercepat upaya manufaktur di kedua negara tersebut meskipun letaknya berdekatan dengan Vietnam.
VinFast mengirimkan 10.027 kendaraan listrik secara global pada kuartal ketiga tahun 2023. VinFast tidak mengungkapkan jumlah penjualan berdasarkan negara. Namun, menurut perusahaan data otomotif Motor Intelligence, mobil itu hanya terjual 395 unit di AS pada Desember.
VinFast mengatakan akan menghabiskan 2 miliar dolar AS untuk pabrik manufaktur di North Carolina, yang akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 150.000 kendaraan per tahun.
Pada acara pers CES Selasa, perusahaan tersebut memperkenalkan DragonFly, sebuah sepeda listrik yang akan dirilis di AS pada kuartal ini dengan harga 2.800 dolar AS.
Perusahaan juga memamerkan kendaraan listrik mini yang dijuluki VF3 dan truk pikap listrik pertamanya, VF Wild.
VinFast tidak mengungkapkan harga atau jadwal peluncuran untuk VF3 dan VF Wild. Namun, Thuy mengatakan kepada Nikkei bahwa VF3 akan dihargai di bawah 20.000 dolar AS dan target ketersediaannya di AS adalah awal tahun depan.
BERITA TERKAIT: