"Pertama kita kejurnas di tahun 2022, terus di 2023, 2024, dan ini tahun keempat," ucap Ketua Umum Perlasi H. Essa Muhammad dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu, 7 September 2025.
Ia pun mengaku bangga layangan aduan sudah naik kelas dengan adanya ajang kejuaraan nasional. Sekarang layangan aduan dibuat profesional dengan aturan yang disesuaikan KONI.
Terlebih lagi, layangan aduan kini didorong untuk menjadi olahraga prestasi karena dalam pertandingan, atlet dituntut menggunakan teknik, analisa dan juga stamina.
"Layangan aduan naik kelas, yang dulunya pada maen di kampung-kampung nyeker nggak ada peraturan. Perlasi sebagai wadah sudah mengangkat player layangan menjadi atlet layangan dan sudah mengadakan kejurnas," ungkapnya.
Lanjut dia, sekarang Perlasi sedang memperjuangkan layangan aduan menjadi cabang olahraga (cabor) profesional. Upaya itu dilakukan lewat masuknya Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U Soetarno dan Binpres PB Perpani Dr. Alman Hudri sebagai Dewan Pembina Perlasi.
"Ini perjuangan yang tidak mudah, melalui lika-liku yang pernah saya lewati dan dimusuhi gara-gara suudzon. Dan ini membuat saya tidak tidur satu bulan, kurang tidur," selorohnya.
Ia berharap peran pemerintah untuk ikut serta mendorong olahraga layangan aduan menjadi salah satu olahraga yang mampu menjadi andalan Indonesia.
Pasalnya selain menjadi salah satu budaya, layangan aduan juga mempunyai potensi dari segi prestasi maupun pertumbuhan pariwisata dan ekonomi.
Saat ini Indonesia menjadi barometer dan pusat layangan dunia, sudah banyak pengrajin layangan dan gelasan yang mengekspor ke negara lain seperti Brasil, Argentina, Amerika, Peru, Belanda, Inggris, Perancis, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Brunei, Filipina, dll.
BERITA TERKAIT: