Dalam surat yang disampaikan pengacaranya, Priestman mengatakan pada Minggu (28/7) bahwa dirinya sangat menyesalkan kejadian tersebut dan akan bekerja sama penuh dalam proses penyelidikan.
“Sementara itu, saya akan bersorak dari jauh," kata Priestman yang juga disanksi FIFA, seperti dikutip dari
Bloomberg, Senin (29/7).
Sebelumnya dua staf tim Kanada tertangkap menggunakan drone untuk memantau latihan Selandia Baru sebelum kedua tim bertemu di pertandingan pembuka turnamen Olimpiade putri pada Kamis (24/7), yang dimenangkan Kanada.
Atas insiden tersebut FIFA akhirnya mengurangi enam poin dari tim putri Kanada setelah tuduhan tersebut muncul dan menghukum tiga anggota staf, termasuk Priestman.
"Pemerintah Kanada akan menahan pendanaan terkait dengan pejabat yang diskors selama masa sanksi FIFA,” kata Menteri Olahraga dan Aktivitas Fisik Carla Qualtrough dalam sebuah pernyataan pada Minggu (28/7)
“Masalah ini telah menyebabkan gangguan dan rasa malu yang signifikan bagi Tim Kanada dan seluruh warga Kanada di Paris dan di dalam negeri,” kata Qualtrough.
Qualtrough menambahkan, menggunakan drone untuk menonton latihan tertutup tim lain adalah tindakan curang dan merusak integritas permainan.
“Ini sangat disesalkan," ujarnya.
Ketua Eksekutif Komite Olimpiade Kanada David Shoemaker mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa timnya akan mengajukan banding atas keputusan penalti FIFA, dan menyebutnya sebagai hukuman yang berlebihan.
Sementara mantan pemain Kanada dan peraih medali perunggu Olimpiade Kaylyn Kyle menyampaikan pendapatnya pada hari Sabtu di X, dengan mengatakan “para pemain menderita karena kebodohan dan keegoisan.”
Kanada, juara bertahan sepak bola wanita Olimpiade, menghindari eliminasi putaran pertama pada pertandingan Minggu dengan kemenangan 2-1 atas Prancis. Ini merupakan kemenangan keduanya dalam dua pertandingan penyisihan grup, meskipun pengurangan enam poin membuat Kanada tidak memiliki poin untuk saat ini.
BERITA TERKAIT: