Tiga pasangan Indonesia meraih emas, Alvent Yulianto dengan Fran Kurniawan berhasil menekuk ganda putra dari Jepang, Haomma dan Maori di partai final 21-17 dan 21-12.
Sementara Tony Gunawan yang berpasangan dengan Tri Kusharyanto mengalahkan pasangan dari Denmark, Andersen dengan Thomsen 21-14, 21-13.
Lalu Haryanto Arbi yang berpasangan dengan Marleve Mainaky mengalahkan pebulutangkis asal Thailand, Boonme/Panomchai dengan skor 21-19 dan 21-16.
Dalam pertandingan single, Marleve Mainaky mengalahkan pebulutangkis asal Inggris, Jennings dengan skor 21-11, 21-11. Dengan demikian, dalam laga ini legenda bulu tangkis Indonesia mengantongi empat emas.
Dan dua perak, karena pasangan Simbarsono Susanto dengan Uun Setiawan Santosa kalah di partai final oleh pasangan asal Denmark Antonssen dengan Pedersen 12-21, 21-15 dan di ruber set 10-21. Juga man single Indonesia Oetomo Maslim kalah dari Foo Kon Fai asal Singapore 8-21 dan 14-21.
Legenda bulu tangkis Indonesia yang sempat menjadi semi finalis antara lain Bobby Setiabudi dengan Efendi Wijaya, ia dikalahkan oleh pasangan dari Swedia Antonsson/Petersen dengan skor 21-17, 18-21 dan 15-21.
Kemudian man single Indonesia Joko Suprianto dipaksa mengalah dalam lega semifinal oleh pebulutangkis India, Sharma dengan skor 21-11, 12-21 22-24.
Hal yang menarik, meskipun telah menorehkan prestasi dan mengharumkan negara di kancah internasional, para legenda bulu tangkis itu berangkat atas biaya sendiri tanpa ada bantuan dari induk organisasi bulu tangkis Indonesia, PBSI dan pemerintah. Adapun pertandingan dikelompokkan dari umur 35 tahun sampai 80 tahun.
Kejuaraan BWF Senior Worlds Championship ini dilaksanakan sekali setiap 2 tahun. Dikabarkan, BWF Senior Worlds Championship tahun 2025 yang akan datang rencananya dilaksanakan di Malaysia.
BERITA TERKAIT: