Gak Ngaruh Buat Three Lions

Imbas Brexit

Jumat, 16 November 2018, 10:23 WIB
Gak Ngaruh Buat Three Lions
David Silva/Net
rmol news logo Liga Inggris kemungkinan akan mengurangi jumlah pemain asingnya. Namun dalam pandan­gan Gareth Southgate kebijakan itu tak akan berpengaruh banyak pada timnas Inggris.

Dalam beberapa pekan tera­khir muncul isu bahwa Federasi Sepakbola Inggris (FA) tengah berencana mengurangi jumlah kuota pemain asing di Liga Primer Inggris dari 17 menjadi 12.

Isu ini berkembang terkait dengan keputusan Inggris keluar dari anggota Uni Eropa atau kerap kali disebut Brexit Maret lalu. Brexit ini membuat pemain Uni Eropa memiliki status yang sama dengan pemain Non Uni Eropa terkait izin kerja

Jika kebijakan ini diberlaku­kan, tim-tim Liga Inggris jelas harus beradaptasi dengan mulai mengandalkan para pemain asli Inggris serta pemain home­grown. Pemain lain sekelas David Silva sudah pasti harus hengkang ke liga lain. Pemain Homegrown adalah pemain yang menghabiskan tiga musim di Inggris saat pemain tersebut berusia 16-21 tahun.

Beberapa pihak memrediksi jika pengurangan kuota pemain asing ini dijalankan, maka akan menguntungkan timnas Inggris. Hal ini terjadi karena para pe­main asli Inggris akan mendapatkan menit bermain lebih banyak dari sebelumnya.

Namun pendapat yang berbeda justru dikemukakan oleh pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.

Sang pelatih yakin pengu­rangan kuota pemain asing ini tak akan berpengaruh terhadap kualitas Tim Tiga Singa.

"Saya telah mendiskusikan statistik ini bersama para tim kerja. Ada berapa poin dari Brexit yang bisa berdampak pada sepakbola," ujar Southgate dikutip dari Telegraph.

"Minggu lalu, hanya 28 persen pemain Inggris yang bermain di Premier League. Tapi sebagian besar dari data yang saya lihat pengurangan kuota pemain as­ing tersebut tidak akan membuat banyak perbedaan, karena Anda masih bisa menurunkan pemain non Inggris Raya," tambahnya.

Karena itu, menurut Gareth perlu ada pembahasan lebih lanjut tentang izin kerja. Tetapi fokus utama Gareth adalah tentang pengembangan pemain pemuda di usia 17-21 tahun.

"Saya harus meminta bebera­pa orang di dari klub sepakbola dan para ahli pengembangan pemain muda untuk membahas hal tersebut karena itu adalah salah satu hal yang paling harus ditinjau oleh klub. Kami punya sistem akademi yang luar biasa dan bakal jadi tantangan bagi setiap klub untuk menurunkan pemain muda," tutup pelatih 48 tahun itu. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA