Pendapat itu disampaikan Anggota Komisi X dari Fraksi Nasdem, Kresna Dewanata Phrosakh, terkait rapat dengar pendapat Komisi X dengan Komite AdHoc Reformasi PSSI, yang berlangsung kemarin di Gedung DPR.
Rapat dengan Komite Adhoc reformasi PSSI guna memperoleh masukan terkait dinamika persepakbolaan Indonesia, termasuk dampak sanksi pembekuan PSSI terhadap Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games XVIII.
Menurut politisi muda yang biasa disapa Dewa ini, tidak saja aspek kompetisi sepak bola yang berhenti akibat pembekuan PSSI, tetapi juga ada dampak sosial kemanusiaan yang terjadi.
"Dapil saya di Malang Raya, basis sepak bolanya tinggi. Banyak kehidupan yang bergantung pada sepak bola disana," ujarnya.
Dia meminta pemerintah lebih bijak menyikapi hukuman dari FIFA karena dampaknya sangat luas. Dewa khawatir masalah ini tetap tidak ada solusinya jika masing-masing pihak mempertahankan ego.
Menurutnya, semestinya Kemenpora segera mengeluarkan surat Pencabutan SK Menpora tentang pembekuan PSSI terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan reformasi PSSI. Semua yang dilakukan pemangku kepentingan, termasuk komite adhoc, sudah benar dan sesuai keinginan seluruh masyarakat Indonesia yang rindu akan kompetisi sepak bola yang semakin sehat dan berprestasi.
"Sekali lagi mari kita letakkan seluruh ego pribadi. Kita tunggu keputusan bijak dari presiden melalui Menpora agar semua
happy ending," pesannya.
Sebelumnya, di dalam rapat Komisi X, Agum Gumelar selaku Ketua Komite Ad Hoc menjelaskan bahwa sejak awal sebelum dibentuknya tim Ad Hoc pun dia sering memminta pada PSSI untuk introspeksi diri.
[ald]
BERITA TERKAIT: