Bermain sabar namun taktis, mereka memastikan gelar kedua
berturut-turut setelah memenanginya tahun lalu. Di partai puncak, Owi/Butet sukses menyungkurkan peraih emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan dua set langsung, 21-13, 21-17.
Gelar juara yang diraih pasangan ini tak lepas dari penampilan Tontowi yang di tampil lebih tenang. Butet sendiri memuji rekannya itu dengan mengatakan bahwa Tontowi tampil beda pada partai ini. Owi lebih yakin, sabar dan tenang. Menurutnya, mereka bisa bermain lebih fokus dan mengendalikan permainan.
Tontowi juga mengakui, dirinya memang terus menjaga konsentrasi sejak awal laga. Dia tidak ingin terlalu menggebu-gebu mendapatkan poin dan lebih fokus mendapatkannya satu demi satu.
“Alhamdulillah dan Alhamdulillah. Kami bahagia sekali hari ini persiapan yang matang menuju All England akhirnya terbayar dengan gelar juara All England yang kedua,†kata Owi, kemarin.
Pasangan ini mengaku makin percaya diri menatap Kejuaraan Dunia 2013. Tontowi/Liliyana bertekad meneruskan prestasinya pada Kejuaraan Dunia 2013.
“Setelah ini kami akan mengikuti Swiss Open untuk mempertahankan
juara.â€
Ajang Kejuaraan Dunia 2013 akan berlangsung pada 5-11 Agustus 2013 di Guangzhou, China. Ini merupakan kejuaraan dunia kedua bagi Tontowi/Liliyana sejak mereka dipasangkan.
Sementara itu, Kepala Subidang Humas dan Sosial Media PBSI Ricky Subagja mengaku bersyukur dengan peningkatan prestasi yang ditunjukkan pemain-pemain Indonesia. “Ada empat yang masuk semifinal, sembilan perempat final. Ini menunjukkan peningkatan regenerasi kita.â€
Pelatih Richard Mainaki mengungkapkan, salah satu kunci sukses Tontowi/Liliyana adalah latihan tambahan untuk Tontowi dan pendekatakan personal kepada Liliyana. “Saya bahkan melarang Tontowi bawa mobil ke pelatnas supaya dia fokus dan tidak kabur-kabur di akhir pekan,†kata Richard.
Saya juga meminta Liliyana untuk lebih percaya kepada Tontowi yang lebih junior. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: