Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Herlini Amran, di Komplek DPR, Rabu (27/2). Dia berharap, semua pihak bekerja keras agar Indonesia berjaya dalam perolehan medali dan juga sukses sebagai tuan rumah.
Legislator perempuan asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mewanti-wanti pemerintah agar tidak mengulangi kasus-kasus memalukan seperti pelaksanaan PON dan SEA Games belakangan ini.
"Tidak boleh lagi ada cerita
venue mangkrak, atau ada
official yang mengeluhkan layanan selama ISG III berlangsung. Cukup aib itu hanya terjadi ketika PON dan SEA Games tahun lalu," ujar Herlini.
Anggota legislatif Dapil Kepri ini mengingatkan, Kemenpora dan panitia terkait mesti berhati-hati menggunakan anggaran fasilitas ISG III yang mencapai Rp 206 miliar.
"Kesuksesan menyelenggarakan ISG III sangat bergantung akuntabilitas penggunaan anggarannya. Hati-hati jangan sampai mengulang distorsi hingga berurusan dengan KPK. Ini dana turun dari APBN ratusan miliar," ungkapnya.
Herlini juga mendukung berbagai strategi penyiapan para atlet ISG III, dan akan menagih janji pemerintah jika gagal meraih posisi lima besar.
"Masih ada bebarapa bulan lagi untuk pelatihan para atlet, karena itu Pemerintah harus benar-benar memfasilitas perjuangan mereka. Mulai dari dukungan fasilitas latihan hingga
reward bagi mereka yang sukses meraih medali," pinta Herlini.
Islamic Solidarity Games ke III diselenggarakan di Riau pada tanggal 6-7 Juni tepatnya di Riau. Anggaran yang diusulkan dari APBN dengan jumlah Rp 206 miliar. Pesertanya 57 negara anggota Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF).
Sementara, yang dipertandingkan adalah 17 cabang olahraga. ISG pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005 di Mekkah, di mana Arab Saudi menjadi juara Umum (24 emas), diikuti Mesir (14 emas) dan Kazakhstan (13 emas).
[ald]
BERITA TERKAIT: