Tenis Putri DKI Kawinkan Medali

PON 2012

Rabu, 19 September 2012, 09:37 WIB
Tenis Putri DKI Kawinkan Medali
Aldila Sutjiadi

rmol news logo Kontingen DKI Jakarta dipastikan mengawin­kan gelar medali emas di cabang tenis Pekan Olahraga Nasio­nal (PON) 2012 di Riau. Setelah sukses mere­but medali emas di ganda putri, kini tung­gal memastikan gelar.

Medali emas  tung­­gal putri di­pastikan setelah  dua wakil DKI Jakarta; Aldila Sutjiadi dan Von­ny Darlina, tampil di final.

Di semifinal yang berlangsung di Stadion Te­nis PTPN V,  kema­rin, Aldila sukses menyingkirkan unggulan pertama asal Jawa Te­ngah, Cynthia Melita 3-6, 6-0 dan 6-4. Sementara, Vonny, yang menjadi unggulan kedua, me­nga­lahkan atlet tuan rumah yang menjadi unggulan ketiga, Hera­vita Mediana Taher, 6-2 dan 7-6.

“Satu medali emas sudah pasti di tangan kami. Target dari KO­NI­DA adalah dua emas dan ini sangat memuaskan,” kata pelatih tim putri DKI Jakarta, Roy Mari­son seusai bertanding.

Di laga sebelumnya, DKI Ja­kar­ta juga berhasil membawa pu­lang medali emas ganda putri me­lalui pasangan Aldila Sutjiadi dan Athe­na Natalia. Aldila/Athe­na harus bersusah payah untuk menghenti­kan pasangan Yogya­karta, Rani Fitriya Wardhani/Rekyan Woro dengan skor 3-6, 6-1, (10-7).

“Kita tidak menyangka bisa masuk babak final karena ini me­rupakan pertama kalinya kami ber­pasangan pada sebuah turna­men,” kata Athena.

Athena mengatakan, dia dan Aldila memang sering bermain berpasangan, tapi hanya untuk latihan sementara untuk kejua­ra­an, PON XVIII. “Ini merupakan per­tama kalinya kami dipasang­kan dan berhasil meraih medali emas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Aldila mengatakan, memang di set pertama mereka sempat ke­tinggalan, kemudian bangkit di set kedua dan memenangi super tie break. “Di set awal kami sedi­kit tegang, dan karena medali emas ini merupakan target kami sendiri maka kami bisa bermain tanpa beban dan memenang­kan­nya,” kata Aldila.

Sementara itu, Rani mengaku kekalahan tersebut akibat kurang fokus dan tidak tenang dalam bermain di set kedua. “Kita bisa mengambil set pertama, namun di set kedua kami tidak fokus dan tidak tenang, sementara di set ke­tiga kami menjadi lebih tegang,” kata Rani.

Meskipun demikian, Rani me­ngatakan paling tidak perolehan medali untuk Yogyakarta di ca­bang olahraga tenis telah mele­bihi target. “Target awal kami ada­lah medali perunggu, dan de­ngan medali perak di tangan kami itu merupakan hasil yang sangat baik,” ujarnya.

Di nomor ganda putra, petenis tuan rumah, David Agung Su­san­to/Tito Parulian berhasil menya­bet medali emas setelah me­num­bangkan pasangan Papua Barat, Ariya Mahendra/Tio Juliandi de­ngan mudah 6-1 dan 6-2.

“Kami yakin bisa meme­nang­kan pertandingan tersebut, se­cara peringkat mereka memang ada di bawah kami,” kata David.

Pertemuannya dengan Ariya/Tio merupakan yang pertama kalinya pada PON dan dia juga terkejut ketika mereka bisa ma­suk babak final dan mengalah­kan pasangan unggulan asal DKI Jakarta, Indra Wijaya/Ega Une­putty di perempatfinal.

“Pada awalnya kami yakin akan bertemu Indra/Ega di final, tapi Ariya/Tio memberikan keju­tan,” tambah David. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA