Dituduh Curang, Perdana Menteri Inggris Geram

Banjir Emas Di Cabor Dayung & Balap Sepeda

Sabtu, 11 Agustus 2012, 09:03 WIB
Dituduh Curang, Perdana Menteri Inggris Geram
Olimpiade Lon­don 2012

rmol news logo Perhelatan Olimpiade Lon­don 2012 memang belum resmi berakhir. Tapi, tuan rumah Ing­gris terus menuai kecaman, ter­masuk soal kecurangan.

Anggota Olimpiade, Prancis menuduh Inggris berbuat cu­rang, sehingga bisa panen medali emas di dua cabang olahraga yakni dayung dan balap sepeda. Tuduhan itu ramai diberitakan di media massa dan media sosial.

Merasa tidak terima negaranya dituduh curang, Perdana Menteri Inggris, David Cameron lang­sung ikut berkomentar. “Tentu saja kami tidak curang. Prosedur doping yang diterapkan adalah salah satu tes doping yang paling ketat dalam sejarah Olimpiade,” kata PM Cameron kepada stasi­un televisi Prancis, France 2.

Namun, Cameron mengatakan pihaknya bisa memahami bila Prancis terpukul dengan kesuk­sesan atlet-atlet Inggris. Apalagi prestasi ini diraih setelah Bra­dley Wiggins menjuarai balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France, beberapa pekan lalu.

“Ini semua membuat Prancis sangat kecewa. Mungkin mereka masih belum menerima kenyata­an bendera Union Jacks berkibar di Champs-Elysees,” kata Cameron.

Kecurigaan Prancis terhadap Inggris mulai mengemuka ketika pejabat di organisasi bersepeda Prancis, Isabelle Gautheron, me­ngatakan bahwa dia curiga Ing­gris memakai roda khusus di ca­bang bersepeda.

“Mereka menyembunyikan ro­da. Roda yang dipakai selalu di­bungkus rapi sebelum dan se­telah lomba,” kata Gautheron se­perti dikutip koran olahraga LE­quipe.

Dia menyebut tim Inggris me­makai roda ajaib yang membuat atlet Inggris bisa memacu sepeda lebih cepat.

Menanggapi tuduhan ini para pejabat olahraga Inggris menga­takan bahwa peralatan yang di­pakai atlet Inggris tidak berbeda dengan peralatan atlet-atlet ne­ga­ra lain.

Salah seorang pejabat bahkan mengatakan bahwa roda tim Ing­gris dibuat oleh perusahaan Pran­­cis. Dia mengatakan keber­ha­silan meraih emas tidak lepas dari persiapan yang matang sejak Olimpiade Beijing empat tahun silam. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA