Angkat besi siap menjadi olahÂraga andalan pada Olimpiade XXXI Rio De Janeiro 2016, meÂnyusul kemungkinan dicoretnya bulutangkis.
Ini ditegaskan oleh oleh Ketua Umum Pengurus Besar PersatuÂan Angkat Besi, Berat dan BinaÂraga Seluruh Indonesia (PB PABÂBSI) Adang Daradjatun.
“Syaratnya, pemerintah memÂberikan dukungan penuh,†kata Adang saat menyambut kedaÂtangan kontingen angkat besi di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (4/8) malam.
Eko yang merebut perunggu meÂngeluhkan persiapan yang reÂlatif minim dibandingkan neÂgaÂra-negara lain. Ini tak terlepas daÂri kurangnya dukungan pemeÂrinÂtah. “Negara lain persiapanÂnya bertahun-tahun, tapi kita cuÂma enam bulan,†keluh Eko.
Pelatih Timnas Lukman setuju jika kinerja pemangku kebijakan juga harus ditingkatkan. Selama ini, para pemegang kekuasaan di olahraga Indonesia gontok-gonÂtokan. Buntutnya, atlet menjadi korban.
“Semua harus dibenahi. Buat grand design untuk OlimÂpiade, Asian Games serta SEA GaÂmes,†kata Lukman.
Bekas lifter andalan Timnas itu tak hanya jengkel dengan poÂla pembinaan angkat besi di InÂdoÂnesia. Ia tak habis pikir karena gaji selama tiga bulan (Mei-Juli) serta akomodasi sejak Januari beÂÂlum dibayarkan. Gaji per buÂlan mencapai Rp 5 juta. SemenÂtara, uang akomodasi sebesar Rp 185 ribu per hari.
“Kami tetap akan menagihnya karena itu memang hak kami. SeÂlain itu, kami juga menginginÂkan agar pembinaan ditingkatÂkan,†kata dia.
Selama di London, keperluan tim angkat besi dibantu oleh Chef De Mission kontingen InÂdoÂnesia Erick Thohir. Triyatno yang menyumbangkan perak mengatakan peran Erick cukup penting dalam keberhasilan tim angkat besi.
“Selama di London Erick mensupport kami. Dia bahkan sudah ikut membantu kami selaÂma training camp di Cina dan KoÂrea Selatan,†kata Triyatno.
Kontingen angkat besi berlatih di Beijing, Cina selama sebulan sejak 25 Mei hingga 25 Juni. SeÂÂteÂlah itu training camp dilanÂjutkan pada 8 hingga 22 Juli di Seoul, Korea Selatan sebelum tamÂÂpil di London. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.