RMOL. Krisis Ekonomi Eropa yang dirasakan Italia berimbas kepada kualitas kompetisi Seri A Italia. Pemain top dunia bakal mengalami penyusutan di klub tersebut.
Sejulah klub papan atas didera masaÂlah keuangan sehingga tidak mampu mendatangÂkan pemain top dunia untuk berÂlaga musim panas mendaÂtang. Banyak pemain terbaik dunia tidak bersedia merumput di Seri A karena klub-klub besar itu tiÂdak sanggup membayar deÂngan harga tinggi.
Jika dibandingkan klub-klub Spanyol dan Inggris, klub Italia kurang bergairah di bursa transfer muÂsim 2012/2013.
Pemain-pemain top yang seÂbeÂlumnya merumput di Italia maÂlah diboyong ke Spanyol deÂngan harga selangit, dimulai di eras Zidane, Kaka dan Zlatan Ibrahimovic.
Wakil PreÂsiden AC Milan Adriano Galliani dilansir ESPNStar menyebutkan, klub-klub raksasa Italia seperti Milan, Inter dan Juventus sudah kehilangan kekuatannya di penÂtas sepakbola dunia. Sepuluh tahun lalu, laga Seri A lebih didominasi peÂmain hebat yang didatangkan daÂri luar Italia dengan harga mahal.
“Pada suatu ketika, pemain-pemain hebat datang ke Italia, tapi itu tak mungkin lagi (terjaÂdi). Beberapa pemain dengan biaya transfer besar dan gaji tingÂgi tak lagi tersedia untuk Milan, Inter atau Juventus,†ujar GalliaÂni, kemarin.
“Kami menghasilkan uang lebih banyak dibanding Real MaÂÂdrid dan Barcelona 20 tahun lalu. Sekarang kami hanya mengÂÂhasilkan setengah dari pendapaÂtan mereka. Italia sudah berubah, kekuatan ekoÂnoÂmi juga berubah. MasalahÂnya bukan hanya pada Milan, tapi pada seÂmua sepakbola Italia,†lanjutnya.
Seperti diketahui, Rossoneri tak pernah lagi menemÂbus babak semifinal Liga ChamÂpions setelah jadi juara di tahun 2007. Sementara Inter, justru terÂjun bebas setelah bersama Jose Mourinho sukses memenangi treÂÂble di 2010. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: