Dibungkam Vitali, Del Boy Minta Rematch

Perebutan Gelar Kelas Berat WBC

Senin, 20 Februari 2012, 08:10 WIB
Dibungkam Vitali, Del Boy Minta Rematch
Vitali Klit­sch­ko
RMOL.Petinju Ukraina Vitali Klit­sch­ko rupanya masih terlalu tang­guh bagi Dereck Chisora. Di laga perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC, petinju berju­lu­kan Dr. Ironfist itu sukses me­ngalahkan Chisora dengan ke­me­nangan angka mutlak di laga 12 ronde.

Bertanding di Olympic Hall, Munich, Jerman, kemarin pagi WIB, tiga juri memberikan ke­unggulan poin untuk Vitali, 118-110, 118-110, 119-111. Kemena­ngan Vitali atas petinju Inggris ini sekaligus memperpanjang re­kor mempertahankan gelarnya menjadi 10 kali sejak berhasil merebutnya dari tangan Corrie San­ders pada tahun 2004. Re­kornya pun kini menjadi 44-2 (40 KO).

Sedangkan bagi Chisora, ke­ka­lahan ini menjadi kekalahan ke­tiga sepanjang karirnya di tin­ju profesional. Terakhir, petinju berjulukan Del Boy itu juga ka­lah angka dari petinju Finlandia Robert Helenius. Rekor kemena­ngan Chisora pun kini menjadi 15-3 (9 KO).

Sejak ronde pertama, Chisora sudah tampil agresif dengan te­rus melancarkan pokulan ke arah Vitali. Namun, kakak Wladimir Klit­schko itu rupanya cukup li­cin sehingga banyak pukulan Chi­­sora yang meleset.

Sebaliknya untuk Vitali, meski hanya sesekali melancarkan pu­ku­lan, namun selalu tepat sasa­ran dan membuahkan poin. Hing­­ga ronde ke-12 berakhir, ke­dua petinju belum ada yang ter­sungkur. Vitali yang tampil lebih mendominasi akhirnya menang angka mutlak.

Meski kalah, Chisora selalu berkoar mengalahkan lawannya sebelum laga, tak juga kapok dan meminta pertandingan ulang (rematch).

“Klitschko tidak me­ngalahkan saya malam ini, yang menga­lahkan saya adalah penga­laman­nya, dan saya ingin perta­ru­ngan ulang,” ujar Chisora se­usai per­tan­dingan.

“Apakah dia (Klitschko) me­lu­kai saya? Tidak. Saya sangat kecewa. Saya bermain hebat ma­lam ini,” tambah petinju kela­hi­ran Zimbabwe yang sempat me­nampar Vitali saat sesi timbang badan itu.

Menanggapi ocehan sang la­wan, Vitali hanya berujar, “Uca­pannya terlalu besar,tapi aku melihat pukulannya lambat. Aku hanya menyesal tak mampu me­ngakhiri laga sebelum ronde ke-12,” tegas Vitali. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA