Singkirkan Clijsters, Azarenka Menangis

Nadal Lumat FedEx Di Laga Ke-27

Jumat, 27 Januari 2012, 08:45 WIB
Singkirkan Clijsters, Azarenka Menangis
Victoria Azarenka

RMOL. Kejutan kembali terjadi di turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2012. Petenis Belarusia Victoria Azarenka memupus impian petenis Belgia, Kim Clijsters untuk mempertahankan gelar juara.

Clijsters harus angkat koper  setelah ditaklukan Aza­renka 4-6, 6-1 dan 3-6 di babak se­­mifinal yang digelar di Rod La­ver Arena, Melbour­ne, Aus­tra­­lia, ke­ma­rin. Selanjut­­nya, Aza­­renka akan di­tant­ang pe­tenis Ru­sia, Maria Sha­ra­pova yang mengalah­kan Petra Kvitova 6-2, 3-6 dan 6-4.

Bagi Azarenka, kemena­ng­an tersebut sekaligus men­jadi final grand slam pertama sepanjang ka­rier profesionalnya dan men­de­katkannya pada gelar turna­men berlevel mayor perta­manya. Sebelumnya, di Wimble­d­on 2011, dia tersingkir di semi­final.

Azarenka adalah petenis putri Belarusia pertama yang mampu mencapai final grand slam sejak Natasha Zvereva meraih pering­kat dua di Prancis Terbuka 1988. Saat itu Zvereva mewakili Uni Soviet.

Dia juga berpeluang untuk men­jadi perempuan kesembilan yang memenangi gelar junior dan tunggal putri di Melbourne, dan merupakan yang pertama ka­li sejak petenis Australia, Chris O’Neill mencapainya pada 1978.

Di laga tersebut, Azarenka yang menempati unggulan keti­ga menampilkan permainan cu­kup bagus. Beberapa servis dan pukulan kerasnya membuat Clij­sters frustasi.

“Saya masih tidak percaya. Saya merasa sepertinya tangan saya berbobot 200 kilo­gram dan tu­­buh saya sekitar 1.000 kilo­gram,” kata Aza­ren­ka, sam­bil me­ngu­sap air mata.

Azarenka me­ng­­aku lega bisa me­­ng­a­la­h­kan Clij­sters yang su­dah ba­­­nyak pengala­man di­ban­ding­nya. “Se­­muanya tergun­cang, namun perasaan ke­tika anda akhirnya me­nang me­rupa­kan sebuah kele­gaan. Saya tidak per­caya pertan­dingan ini akhir­nya berakhir, sa­ya hanya ingin menangis,” ujar pe­tenis ber­usia 22 tahun ini.

Di semifinal lainnya, Sharapo­va sukses melampiaskan den­dam atas Petra Kvitova yang me­nga­lahkannya di final Wimbled­on 2011. Sharapova yang sudah lama absen, seolah me­nemukan kemba­li per­forma ter­baik­nya.

“Pada set ketiga, saya selalu membuat kesala­han. Saya hanya berkata pa­da diri sendiri, ‘saya ha­rus m­enang, ja­ng­an biar­­kan dia (Kvi­­­t­­o­­va, red) menye­le­sai­kan po­in se­suka ha­ti­nya’ dan itu berha­sil,” kata Sha­ra­­pova.

Di tunggal pu­tra, petenis Spa­nyol Rafael Na­dal berhasil me­mastikan tiket ke final, setelah mengalahkan mu­suh bebuyutan­nya, Roger Fe­de­rer 6-7, 6-2, 7-6 dan 6-4.

Duel tersebut menjadi duel ke-27 bagi kedua petenis top dunia. Pertemuan terakhir terjadi di Mas­ter Cup 2011 lalu, di mana Fe­de­­rer menang mudah. Semen­tara, laga final grand slam terak­hir, giliran Nadal menang atas FedEx di Prancis Terbuka 2011.

Di partai final, Nadal akan menghadapi pemenang antara petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan Andy Murray. Se­be­­lumnya, The Djoker yang me­nempati unggulan pertama ber­hasil mengalahkan David Ferrer di perempatfinal. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA