RMOL. Kejutan kembali terjadi di turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2012. Petenis Belarusia Victoria Azarenka memupus impian petenis Belgia, Kim Clijsters untuk mempertahankan gelar juara.
Clijsters harus angkat koper setelah ditaklukan AzaÂrenka 4-6, 6-1 dan 3-6 di babak seÂÂmifinal yang digelar di Rod LaÂver Arena, MelbourÂne, AusÂtraÂÂlia, keÂmaÂrin. SelanjutÂÂnya, AzaÂÂrenka akan diÂtantÂang peÂtenis RuÂsia, Maria ShaÂraÂpova yang mengalahÂkan Petra Kvitova 6-2, 3-6 dan 6-4.
Bagi Azarenka, kemenaÂngÂan tersebut sekaligus menÂjadi final grand slam pertama sepanjang kaÂrier profesionalnya dan menÂdeÂkatkannya pada gelar turnaÂmen berlevel mayor pertaÂmanya. Sebelumnya, di WimbleÂdÂon 2011, dia tersingkir di semiÂfinal.
Azarenka adalah petenis putri Belarusia pertama yang mampu mencapai final grand slam sejak Natasha Zvereva meraih peringÂkat dua di Prancis Terbuka 1988. Saat itu Zvereva mewakili Uni Soviet.
Dia juga berpeluang untuk menÂjadi perempuan kesembilan yang memenangi gelar junior dan tunggal putri di Melbourne, dan merupakan yang pertama kaÂli sejak petenis Australia, Chris O’Neill mencapainya pada 1978.
Di laga tersebut, Azarenka yang menempati unggulan ketiÂga menampilkan permainan cuÂkup bagus. Beberapa servis dan pukulan kerasnya membuat ClijÂsters frustasi.
“Saya masih tidak percaya. Saya merasa sepertinya tangan saya berbobot 200 kiloÂgram dan tuÂÂbuh saya sekitar 1.000 kiloÂgram,†kata AzaÂrenÂka, samÂbil meÂnguÂsap air mata.
Azarenka meÂngÂÂaku lega bisa meÂÂngÂaÂlaÂhÂkan ClijÂsters yang suÂdah baÂÂÂnyak pengalaÂman diÂbanÂdingÂnya. “SeÂÂmuanya tergunÂcang, namun perasaan keÂtika anda akhirnya meÂnang meÂrupaÂkan sebuah keleÂgaan. Saya tidak perÂcaya pertanÂdingan ini akhirÂnya berakhir, saÂya hanya ingin menangis,†ujar peÂtenis berÂusia 22 tahun ini.
Di semifinal lainnya, SharapoÂva sukses melampiaskan denÂdam atas Petra Kvitova yang meÂngaÂlahkannya di final WimbledÂon 2011. Sharapova yang sudah lama absen, seolah meÂnemukan kembaÂli perÂforma terÂbaikÂnya.
“Pada set ketiga, saya selalu membuat kesalaÂhan. Saya hanya berkata paÂda diri sendiri, ‘saya haÂrus mÂenang, jaÂngÂan biarÂÂkan dia (KviÂÂÂtÂÂoÂÂva, red) menyeÂleÂsaiÂkan poÂin seÂsuka haÂtiÂnya’ dan itu berhaÂsil,†kata ShaÂraÂÂpova.
Di tunggal puÂtra, petenis SpaÂnyol Rafael NaÂdal berhasil meÂmastikan tiket ke final, setelah mengalahkan muÂsuh bebuyutanÂnya, Roger FeÂdeÂrer 6-7, 6-2, 7-6 dan 6-4.
Duel tersebut menjadi duel ke-27 bagi kedua petenis top dunia. Pertemuan terakhir terjadi di MasÂter Cup 2011 lalu, di mana FeÂdeÂÂrer menang mudah. SemenÂtara, laga final grand slam terakÂhir, giliran Nadal menang atas FedEx di Prancis Terbuka 2011.
Di partai final, Nadal akan menghadapi pemenang antara petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan Andy Murray. SeÂbeÂÂlumnya, The Djoker yang meÂnempati unggulan pertama berÂhasil mengalahkan David Ferrer di perempatfinal. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: