Djokovic, Mimpi Buruk Bagi Paolo

Jelang Australia Terbuka 2012

Sabtu, 14 Januari 2012, 09:00 WIB
Djokovic, Mimpi Buruk Bagi Paolo
Novak Djokovic

RMOL. Beberapa petenis unggulan be­lum mendapat lawan berat di ba­bak pertama turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2012 yang bakal digelar di Melbourne, Australia mulai 16 Januari men­datang. Demikian hasil drawing yang dikeluarkan panitia, Ju­mat (13/1) waktu setempat.

Ung­gulan pertama, Novak Djokovic dan unggulan keempat Andy Mur­ray akan menghadapi laga mu­dah di penampilan perdananya.

The Djoker, julukan Djokovic yang berstatus sebagai petenis no­mor satu dunia akan mengha­da­pi pemain non unggulan asal Ita­lia, Paolo Lorenzo. Bagi Lo­ren­zo yang menempati peringkat 108 dunia ini adalah mimpi bu­ruk karena harus menghadapi Djo­kovic.

Sedangkan Murray yang be­lum pernah mencicipi gelar grand slam diprediksi juga tidak akan kesulitan di babak pertama saat bertemu petenis Amerika pe­ring­kat 84 dunia, Ryan Harrison.

Petenis unggulan lainnya, Juan Martin del Potro juga bertemu lawan relatif mudah. Petenis Ar­gen­tina peringkat 11 dunia ini akan bersua dengan petenis Pran­cis, Adrian Mannarino yang ber­ada di peringkat 87 dunia.

Namun tidak semua peserta Aus­tralia Terbuka mendapat un­dian. Karena pengocokan untuk menentukan lawan bagi para pe­tenis unggulan belum bisa dila­ku­kan untuk seluruhnya.

Soalnya, masih ada babak kua­lifikasi yang belum terselesaikan bagi para petenis yang ingin me­ngikuti turnamen Grand Slam ini awal tahun ini.

Petenis peringkat dua dunia Rafael Nadal dan peringkat tiga dunia, Roger Federer belum men­dapatkan lawan undian. Ke­dua petenis papan atas tersebut masih menunggu hasil babak kualifikasi sampai akhir pekan nanti.

Sementara itu, di turnamen ATP Auckland, petenis unggulan atas, David Ferrer melangkah ke babak final, setelah mengalah­kan Fer­nando Verdasco 6-3 dan 6-4. Di partai pamungkas, dia akan meng­hadapi petenis non unggulan, Olivier Rochus yang menaklukan petenis Jerman, Phi­­lipp Kohl­schreiber, 6-7 (4/7), 6-1 dan 6-4.

“Fantastis bisa berada di final. Usia saya hampir 31 tahun, maka saya telah lama bermain di tur ini, namun saya tetap bermain agar da­pat memiliki momen-momen se­perti hari ini,” kata Rochus. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA