Ward Jinakkan Si Cobra

Final Super Six World Boxing Council

Senin, 19 Desember 2011, 08:09 WIB
Ward Jinakkan Si Cobra
Andre Wards
RMOL.Petinju Amerika Andre Wards sukses menjuarai final Super Six World Boxing Council Setelah mengantongi kemenangan angka mutlak atas lawannya Carl Froch asal Inggris.

Sekitar 12 ribu penonton yang memadati Boardwalk Hall, At­lantic City, Amerika Serikat, ke­marin siang WIB, memberi ap­laus kepada Ward setelah ketiga hakim memberi nilai secara mu­tlak kepada Ward: 115-113, 115-113 dan 118-110.

Ward, (27), tak hanya merebut tro­fi Super Six World Boxing Co­uncil yang terbuat dari perak asli, tapi juga menyatukan gelar juara dunia kelas menengah su­per (76,3 kg), WBA super dan IBF.

Petinju berusia 27 tahun itu sudah terlihat mendominasi se­jak ronde pertama, jab-jab Ward terlihat lebih banyak mendarat di wajah dan tubuh ‘Si Cobra’ ju­lu­kan Froch.

Terlihat mengendur di ronde kelima, Ward memberikan ba­nyak kesempatan bagi Froch un­tuk tampil menyerang. Namun, Ward terlalu cepat kembali ke per­forma puncak sehingga mem­buat sang lawan kesulitan menje­bol pertahanannya.

Di dua ronde terakhir, kedua pe­tinju terlibat jual beli pukulan yang sengit. Namun, pukulan-pu­kulan  keras Froch yang digu­nakan untuk mengalahkan Ar­thur Abraham dan Glen Johnson mampu dimentahkan Ward. Ak­hirnya kedua petinju masih mam­pu berdiri hingga ronde 12 ber­akhir.

 â€œSaya bahagia sekali dengan kemenangan ini. Syukur kepada Tuhan doa saya dikabulkan,” ucap Ward yang memiliki julukan Son of God atau Anak Tuhan.

Ward sempat terkejut melihat penampilan Froch yang lebih lambat dari pertarungan sebe­lum­­nya. “Saya melihat dia dalam pertempuran melawan Andre Dir­rell dan dia melakukannya de­ngan baik jadi saya pikir mung­kin dia tidak lambat, tapi rupanya ia lebih lambat dari yang saya pikir,” terangnya.

“Saya tidak bisa benar-benar akan mendapatkan apa-apa, dia terlalu licin. Saya ingin menem­pat­kan pukulan saya, tapi ia ber­gerak rendah terus menghindar,” kata Froch, yang mengaku ke­su­litan mengantisipasi gerakan ce­pat petinju tuan rumah.

“Dia sangat pintar dan itu mem­buatku sangat frustrasi ma­lam ini. Aku sudah melakukan per­siapan teknis, tetapi semua­nya berubah saat pertarungan di luar sana,” pungkas Froch. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA