Hotmangaradja dan Nanan Calon Kuat

Jelang Munas PP IMI

Kamis, 08 Desember 2011, 08:03 WIB
Hotmangaradja dan Nanan Calon Kuat
Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI)
RMOL.Pekerjaan rumah Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) ke depan makin berat. Untuk itu, dibutuh figur yang to­tal dan loyal terhadap kemaju­an dunia otomotif Indonesia.

Rencananya, PP IMI akan me­milih pimpinan baru meng­gan­tikan ketua umum yang su­dah dua periode, Ari Batubara da­lam Musyarawah Nasional PP IMI yang digelar di Solo, 14-16 De­sember 2011.

Sampai saat ini, sudah enam calon yang masuk bursa calon ketua umum PP IMI periode 2011-2015. Mereka adalah Adi­guna Sutowo, Hotmangaradja Pandjaitan, Nanan Soekarna, Ben­ny Laos, Sadikin Aksa, dan Johny Pramono.

“Dari enam calon itu, yang ber­bobot cuma dua, yakni Hot­manga­radja dan Nanan. Kedua­nya punya akses ke pemerintah. Saya berharap mereka bisa mem­­­buat dunia otomotif Indo­ne­sia mengejar ketinggalan dari ne­gara tetangga, Malaysia dan Si­ngapura yang telah menggelar For­mulai 1 dan MotoGP,” tandas Irawan Suvahyono Ketua Bi­dang Olahraga PP IMI di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, harus ada lang­kah-langkah jitu dan kerja keras dalam memajukan dunia otomo­tif Indonesia. Gagasan ini pernah muncul pada 1993-an. Ketika itu Indonesia bermimpi ingin punya MotoGP dan World Rally Cham­pionship. Tapi, hingga kini tak terealisasi.

“Di sini dibutuhkan kerja ke­ras dan totalitas seorang ketua umum IMI. Dia dituntut memi­liki waktu lebih dan fokus. Saya harap ketum PP IMI yang baru nanti benar-benar mengerti dunia otomotif dan pikirannya tak ber­cabang ke lainnya,” imbuhnya.

Hal senanda diungkapkan Ke­tua Pengrov IMI Sumatera Se­latan Anto Bambang Utoyo. Dia berharap Munas IMI di Solo nan­­ti jangan menyimpang dari Ang­garan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan ja­ngan sekadar jadi ajang jual be­li jabatan.

Menurutnya, IMI butuh orang yang benar-benar bisa fokus. Dia meragukan jika ketua umum ter­pilih nanti merangkap jabatan di organisasi olahraga lainnya, mes­­ki­pun punya akses kuat ke pe­merintah.

“Terlalu banyak ja­batan di organisasi olahraga mus­tahil bisa fokus ke IMI. Be­nar masih ada ke­tua harian, tapi itu belum cu­kup. Yang dibutuh­kan IMI ke de­pan adalah sosok yang benar-be­nar total buat ke­majuan IMI bu­kan induk organi­sasi lain,” pa­par Anto.

Masih kata Anto, yang harus jeli memilih calon ketua umum IMI jangan terbuai oleh ‘kema­san’ dalam arti nama besar dan jabatan seseorang. Mereka harus bisa menentukan figur yang me­mahami dunia otomotif pada umum­nya dan mampu mengayo­mi Pengprov dan club serta pro­motor se-Indonesia agar pem­bi­naan dan pembibitan generasi mu­da dapat terealisir.

Sementara itu, Sekretaris Men­­kopolhukum, Hotmanga­ra­dja Pan­djaitan siap membenahi ma­salah itu dan memajukan du­nia otomotif Indonesia.

“Saya siap memajukan organi­­sasi IMI ini lebih maju dari sebe­lumnya. Saya akan memper­hati­kan hal-hal ad­ministratif yang bi­sa meng­ganjal pembinaan pres­tasi. Soal waktu, saya akan total buat IMI, karena saya cinta olah­raga otomotif,” tan­das Horma­nga­­­radja. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA